Surat Syeikh Atha’ Kepada Para Pengemban Dakwah di Bumi Syam
Surat dari Amir Hizbut Tahrir al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
Kepada Para Pengemban Dakwah Yang Dengan Lantang Menyuarakan Kebenaran di Bumi Syam yang Diberkahi
Saudara-saudara yang dimuliakan
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu
Sungguh telah membuatku bahagia, sikap Anda yang bersinar dan keteguhan Anda di atas kebenaran tanpa takut kepada celaan orang yang suka mencela. Padahal persoalan-persoalan mengelilingi Anda, dan begitu pula orang-orang yang berjiwa lemah dan orang-orang yang di hati mereka ada penyakit mengepung dari sekitar Anda. Anda seperti yang difirmankan oleh Allah SWT:
﴿الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ * فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللهِ وَاللهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ * إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ﴾
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (174) Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (TQS Ali Imran [3]: 173).
Saudara-saudara yang dimuliakan
Sesungguhnya kita meneladani Rasulullah saw dengan mengemban dakwah pada tiga tahapannya. Dan sebagaimana kaum musyrik berdiri menghadang beliau saw dengan segala-galanya, maka demikian pula para penguasa tiran juga menghadang kita, dan mereka dibantu oleh orang-orang munafik dan orang-orang yang di hati mereka ada penyakit yang mengenakan pakaian Islam, dengan anggapan mereka bahwa mereka akan mendapat kebaikan dan musibah tidak menimpa mereka, untuk mencari capaian duniawi atau ghanimah yang akan lenyap dari para tiran itu.
﴿فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ فَعَسَى اللهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَى مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ * وَيَقُولُ الَّذِينَ آمَنُوا أَهَؤُلَاءِ الَّذِينَ أَقْسَمُوا بِاللهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَأَصْبَحُوا خَاسِرِينَ﴾
“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi” (TQS al-Maidah [5]: 52-53).
Saudara-saudara yang dimuliakan
Suara lantang Anda menyuarakan kebenaran mengejutkan musuh-musuh Islam dan kaum Muslim. Dan bagaimana tidak, sementara Anda tidak mengusung senjata dan tidak memimpin tentara. Meski demikian, Anda membalikkan tipu daya mereka berbalik kepada mereka dan Anda jadikan kesudahan perkara mereka adalah kerugian sehingga orang-orang melepahkan mereka … Mereka tidak paham bahwa pengikut kebatilan betapapun tinggi, maka akan jatuh dalam keadaan yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri … Demikian pula, mereka tidak paham bahwa hanya pedang saja tidak memberi faedah jika tidak disertai dengan kesadaran dan keawasan … Seandainya para pemimpin Hai`ah Tahrir Syam berpikir dan mereka menyaksikan apa yang terjadi berupa normalisasi hubungan negara-negara tetangga mereka dengan rezim tiran Syam, niscaya mereka paham bahwa akibat hal itu akan menimpa mereka dengan dua perkara yang paling manis adalah pahit: tunduk kepada tiran Syam atau penangkapan oleh rezim terhadap mereka dengan sengit dan kekerasan … Atas dasar itu, seandainya mereka berakal niscaya mereka memperlakukan orang-orang di sekitar mereka dengan baik. Hal itu agar orang-orang menolong dan membantu mereka pada hari-hari itu dari kelaliman rezim, bukan malah mereka meniru rezim dalam menangkapi para pengemban dakwah sebagaimana yang dilakukan oleh tiran. Dan pada ketika itu mereka akan terjatuh dalam keadaan yang mereka buat sendiri … Sehingga buruklah keadaan mereka di dunia sebelum buruknya keadaan mereka di akhirat dan berikutnya mereka menyesal dan kesempatan telah berlalu ketika menyesal.
Saudara-saudara yang dimuliakan
Sungguh Anda tidak diragukan lagi mengetahui bahwa negara-negara kafir penjajah dan agen-agennya dari negara-negara yang eksis di negeri kaum Muslim menangkap syabab kita dan menyiksa mereka, dan sebagian mereka syahid di penjara negara-negara itu … Meski demikian, tekad kita di jalan Allah tidak menjadi lemah. Negara-negara itu jauh lebih kuat dari Hai`ah Tahrir Syam dan lebih banyak mengumpulkan harta … Hal itu karena kita adalah hamba-hamba Allah yang kita mengatakan kebenaran dan tidak takut di jalan Allah kepada celaan orang yang suka mencela, kita mengimani bahwa Zat yang melapangkan kesulitan adalah Allah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, yang membangkitkan kemuliaan kita dan melemahkan tipu daya musuh kita …
﴿وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً﴾
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (TQS ath-Thalaq [65]: 2-3).
Saudara-saudara yang dimuliakan
– Sesungguhnya makin kerasnya krisis mengumandangkan kelegaannya … Dan sungguh kami memohon kepada Allah SWT agar mengganti krisis berturut-turut, yang sebagian di antaranya melebihi yang lain, menggantinya dengan kemenangan dari Allah dan pertolongan yang dekat dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah, karena sesungguhnya bersama satu kesulitan itu ada dua kemudahan dan bukan hanya satu kemudahan:
– Al-Hakim telah meriwayatkan di al-Mustadrak (2/329) dengan sanad shahih, tentangnya al-Hakim berkata: “shahih menurut syarat Muslim” dan disetujui oleh adz-Dzahabi di dalam at-Talkhîsh, dari Umar bin al-Khaththab ra: “telah sampai kepadanya bahwa Abu Ubaidah telah tiba di Syam, dan kaum telah bersatu melawannya, maka Umar menulis surat kepadanya: “semoga keselamatan bagimu, amma ba’du: sesungguhnya tidaklah turun kepada seorang hamba mukmin posisi sulit kecuali Allah menjadikan setelahnya kelapangan, dan satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan”.
– Ibnu al-Qayim rahimahullah mengatakan di bukunya Badâi’u al-Fawâ`id dalam bab Qâ’idah jâmi’ah fî al-ibtidâ`: firman Allah SWT:
﴿فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً﴾
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan” (TQS asy-Syarh [94]: 5-6).
Jadi kesulitan (al-‘usru) itu meski diulang dua kali maka pengulangannya menggunakan lafal al-ma’rifat (definitif), maka itu adalah satu. Sedangkan kemudahan (yusru) diulangi dengan lafal an-nakirah (tidak definitif) maka adalah dua kemudahan. Jadi satu kesulitan ditutupi dengan dua kemudahan, kemudahan sebelumnya dan kemudahan sesudahnya, dan satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan”.
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu
17 Dzul Qa’dah 1444 H
06 Juni 2023 M
Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
Amir Hizbut Tahrir
https://www.hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer-hizb/ameer-cmo-site/89253.html