Wartawan Senior: Soal Cawe-Cawe Pemilu Harus Disetop!
Mediaumat.id – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan cawe-cawe (intervensi) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 menurut Wartawan Senior Asyari Usman harus disetop karena bisa jadi preseden buruk.
“Kita tidak inginkan ini berlanjut karena bisa jadi preseden buruk, nanti digunakan oleh orang berikutnya. Ini berbahaya, jadi memang harus disetop,” ungkapnya dalam acara Dialogika: Rezim Mempertegas ‘Cawe-Cawe’ Pemilu; Matinya Demokrasi dan Arus Kemenangan Islam? di kanal YouTube Peradaban Islam ID, Sabtu (3/6/2023).
Menurutnya, mengapa Presiden Jokowi ingin ‘cawe-cawe’ karena agar program-program besar yang sudah dia mulai diteruskan oleh presiden selanjutnya.
Asyari menilai ada pemihakan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Meskipun, pada konferensi pers pada Senin (29/5) di Istana Negara Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud adalah bermakna positif.
“Kita lihat saja, hampir setahun belakangan ini itu sudah mulai kan cawe-cawe itu. Pergi ke mana-mana bersama Prabowo, atau bersama Ganjar, atau sama kedua-duanya. Jadi, kurang jelas apalagi pemihakan itu?” jelasnya.
Selain agar program-program besar Jokowi dilanjutkan oleh presiden setelahnya, menurut Asyari, hal lain yang ditakutkan oleh Jokowi adalah kekhawatirannya soal banyaknya potensi masalah hukum, pelanggaran hukum baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Lebih meresahkan adalah banyak masalah yang tidak tuntas penyelesaiannya. Misalnya soal dugaan kecurangan pilpres yang disusul dengan kerusuhan yang banyak korbannya, kemudian ada Km 50 yang kabur, yang penyelesaiannya di simpan di bawah karpet kata orang,” ungkapnya.
Karena itu, menurutnya, Jokowi ingin pasti betul bahwa yang jadi presiden sesuai yang dia inginkan.
“Betapa risaunya Pak Jokowi hari ini menghadapi pilpres 2024, karena dia ingin pasti betul bahwa yang jadi presiden Ganjar ‘lumayan’, Prabowo. Itulah yang diinginkan,” pungkasnya.[] Ade Sunandar