Jamaah dan Tokoh Mesjid Raya Al Umamah Medang Lestari Tangerang Tolak Perpu Ormas
Mediaumat.news – Bertepatan dengan pengajian rutin kitab Al waafi syarah Hadits arbain An Nawawiah yang diasuh oleh Ustadz Ihsan A Nasywah, pada Sabtu (17/9) malam para ulama dan tokoh masyarakat setempat berkumpul untuk diskusi sekitar Perppu No2 thn 2017.
Acara tersebut dihadiri sekitar 70 orang yang terdiri dari para ulama, asatidz sekitar, dan tokoh masyarakat, pengurus DKM dan jamaah Mesjid.
Seperti kebiasaan pada pengajian tersebut, acara dibuka dengan pengantar dari Ketua DKM Ust Herman dilanjutkan dengan paparan materi oleh Ust.Ihsan A. Nasywah.
Dalam paparannya beliau mensosialisasikan pernyataan sikap para ulama sejabotabek dan sikap dari Forum Komunikasi Ormas, Ulama, Tokoh, dan Umat Islam Tangerang yang telah terselenggara pada Sabtu (26/8) tentang penolakan Perpu Ormas No.02 tahun 2017.
Beliau menegaskan, bahwa kita yang ijtima’ di masjid dan mushola harus memiliki suara dan sikap yang sama. Alhasil beliau pun menyampaikan beberapa poin yang menjadi dasar penolakan Perppu ormas no 2 tersebut, yang intinya membahayakan bagi keberlangsungan dakwah Islam, oleh karena itu umat Islam harus mengambil bagian dalam perjuangan ini, serta ikut hadir dalam aksi 29 September nanti bersama elemen umat Islam yang lain.
Dalam forum ini para ulama dan para tokoh masyarakat yang hadir menegaskan komitmen nya untuk menolak Perppu ormas no.02 tersebut dan menyuarakan kepada seluruh pihak untuk tidak mendukung ormas, partai politik , tokoh dan para wakil rakyat manapun yang tidak berpihak pada Islam.
Hadir juga dalam acara ini para tokoh masyarakat setempat, antara lain KH.Abdurrahman, H Herman, H .Edi, Ust. Zaenudin, Kh. Abdul Wahab ( salah seorang ustadz dari Temboro yang kebetulan sedang ziyaroh), dll.
Mereka sepakat untuk bersama sama menolak Perppu ormas no.02 ini dan menyuarakan terus secara konsisten ukhuwah di antara elemen umat Islam untuk mencapai tujuan perjuangan.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan kajian kitab yang langsung di sampaikan oleh Ustadz Ihsan A Nasywah serta diakhiri dengan doa, serta penutup oleh Ustadz Herman yang menegaskan poin-poin pertemuan tersebut.[]