Bersihkan Birokrasi dari Unsur Komunisme PKI

 Bersihkan Birokrasi dari Unsur Komunisme PKI

Oleh: Hendra Meygautama, SH (Koordinator Forum Birokrasi Muslim Indonesia)

Sinyal kebangkitan komunisme PKI telah nampak bak suar yang ditembakkan ke angkasa. Seluruh lini kehidupan telah dijejali simbol dan opini komunisme. Sayangnya, negara justru menganggap sinyal kebangkitan PKI sebagai hal yang tidak perlu dirisaukan. Dinamika trend simbol palu arit, dianggap sebagai trend kasual belaka.

Disisi yang lain, simbol dan ajaran yang lekat dengan syariah Islam justru diperkarakan. Sebut saja Muhammad Fiqri, sempat ditahan Polda metro Djaya lantaran membawa bendera merah putih bertuliskan lafadz tauhid. Panji tauhid berwarna hitam dan putih warisan Rasulullah Saw dalam beberapa kegiatan masyarakat, sempat dilarang, dirampas aparat bahkan pernah juga dijadikan alat bukti tindak kejahatan.

Tidak sebatas simbol, ajaran Islam yang merupakan wahyu Allah-pun ikut dikriminalisasi. Ajaran jihad yang agung, selalu dikaitkan dan dilekatkan dengan tindakan terorisme. Sampai-sampai, sistem pemerintahan Islam Khilafah di cap sebagai ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara.

Infiltrasi Komunisme

Pasca dikeluarkannya Tap MPR No. 25 tahun 1966, praktis seluruh kegiatan komunisme PKI mandeg. PKI telah dibubarkan dan dinyatakan sebagai sebuah organisasi terlarang. Seluruh aktivitas dan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan paham komunisme dinyatakan sebagai sebuah tindakan kriminal.

Namun sebagai sebuah ideologi, komunisme tidak pernah mati secara permanen. Para pengembannya, yang meyakini kebenarannya terus mencari celah, mencari ruang, dan kemudian mencoba berdiri diatas mimbar untuk kembali berdeklamasi untuk menjanjikan utopia komunisme.

Sebagian diantara mereka juga bergerak atas tuntutan “dendam sejarah”. Meski secara nyata PKI terbukti memberontak, tetapi tindakan negara yang memberi hukuman kepada pemberontak diputarbalikkan sebagai sebuah tindakan kejahatan kemanusiaan.

Generasi anak cucu dan para pegiat komunisme PKI terus bergerak ke seluruh sendi-sendi bernegara untuk mencari celah, mencari nafas, mengumpulkan kekuatan, sampai pada batasan dapat menampar dan menuntut balas.

Ada banyak kejadian yang patut diduga merupakan bagian dari upaya tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adanya pembelaan dan dukungan terhadap penista agama secara membabi buta, adu domba gerakan keagamaan khususnya Islam, ujaran kebencian terhadap tokoh agama, sampai pada dorongan dikeluarkannya Perppu ormas yang menargetkan gerakan Islam. Semua ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan pemerintahan yang ujungnya bertujuan melemahkan masyarakat dan negara.

Birokrasi harus steril dari unsur PKI

Selain lini politik, militer dan organisasi masa, ruang penyelenggara pemerintahan tidak luput dari infiltrasi komunisme PKI. Tindakan prefentif dan antisipasi perlu digalakkan sejak dini. Tindakan ini tidak perlu menunggu infiltrasi terbuka dan nyata. Tindakan analisa dan pengamanan atas adanya unsur-unsur komunisme PKI di jajaran birokrasi perlu dilakukan secara serius.

Pintu utama antisipasi setidaknya ada pada dua jalur. Pertama, jalur rekrutmen. Komunisme PKI yang telah menempatkan kadernya di lembaga politik, yang mampu meraih tampuk kekuasaan politik, baik sebagai seorang legislator maupun menteri, memiliki otoritas untuk membuka ruang rekrutmen birokrasi.

Pada proses inilah, infiltrasi komunisme dilakukan dengan memasukan jaringan kader dan simpatisan sebagai pejabat birokrat atau pegawai biasa. Mereka bersinergi dengan simpul politik, agar proses rekrutmen birokrasi memungkinkan bagi mereka untuk menempatkan kader dan simpatisan komunis di jajaran birokrasi.

Kedua, infiltrasi pada pejabat atau pegawai eksisting. Perlu ada tindakan screning dan deteksi dini, pada setiap tindakan dan kegiatan para birokrat yang terindikasi terjangkiti unsur PKI. Strategi “Gebuk dan Tendang PKI” sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi perlu diterapkan agar pengendalian dan pembersihan birokrasi dari unsur PKI bisa berjalan optimal.

Strategi ini diimplementasikan pada bidang pencegahan masuknya kader dan simpatisan PKI masuk jajaran birokrasi melalui rekrutmen birokrasi. Penerimaan umum CPNS dalam hal ini perlu mendapat perhatian serius. Pembukaan lowongan calon pegawai negeri sipil, jika tidak diawasi secara seksama dapat dijadikan sarana infiltrasi komunisme PKI untuk menempatkan kader dan simpatisannya di jalur birokrasi. Pengawasan CPNS tidak saja dikontrol secara tersentral melalui biro-biro di Jakarta, tetapi juga secara selektif dan berjenjang juga dilakukan di tingkat daerah.

Menutup semua pintu dan jendela agar birokrasi tidak disusupi unsur PKI dapat dilakukan dengan membuat satu mekanisme pranata tambahan, yang berfungsi sebagai screning awal bagi calon pegawai.

Adapun terkait pegawai atau pejabat eksisting, penting untuk dilakukan penulisan sejarah, serangkaian aktivitas dan kegiatan, baik secara langsung atau sekedar sebagai mitra dan pihak terkait, untuk memastikan ada tidaknya unsur PKI yang menjangkiti pejabat birokrat.

Solusi Tuntas

Memberangus komunisme PKI hanya bisa berjakan efektif jika dijalankan secara komprehensif melalui pendekatan ideologi. Ideologi komunisme hanya bisa dilawan dengan ideologi yang lebih baik.

Islam selain berfungsi sebagai agama yang mengatur ketundukan hamba kepada Khalik-nya, juga berperan sebagai ideologi. Ideologi Islam mampu mematahkan sekaligus mengubur kesalahan ideologi sosialisme komunisme yang keliru. Ideologi Islam juga mampu menawarkan solusi kongkrit untuk memperbaiki keadaan umat yang telah dirusak rezim kapitalisme global.

Islam mampu memberi jawaban tuntas, mendalam dan menentramkan hati. Dibalik alam Semesta, manusia dan kehidupan ada dzat Allah SWT sebagai Penciptanya. Manusia ada di kehidupan dunia bertujuan untuk beribadah kepada-Nya.

Ideologi Islam secara komprehensif menyiapkan seluruh pranata sistem bagi manusia agar dapat menjadi hamba yang taat secara total. Untuk itulah, Islam telah menyiapkan berbagai hukum sebagai solusi berbagai problematika umat. Jadi, dengan Islam umat tidak perlu melirik dan berpaling pada ideologi insani, baik dari kapitalisme maupun komunisme.

Dengan menerapkan ideologi Islam secara kaffah/keseluruhan, dipastikan unsur-unsur komunisme dapat diberangus tuntas dari seluruh lini kehidupan. [].

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *