Al-Aqsa Membutuhkan Pasukan Kinanah, Bukan Kecaman Para Pemimpin dan Ulamanya
Menteri Wakaf Mesir Mohamed Mokhtar Gomaa memperingatkan tentang konsekuensi pengabaian serangan pasukan pendudukan, bahkan mereka tetap melakukan kejahatannya terhadap rakyat Palestina, khususnya di al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, serta penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi secara terang-terangan, sementara tidak ada pencegahan atas kecongkaan dan kesombongan geng-geng berdosa ini.
Dalam sebuah pernyataannya, Gomaa mengutuk praktik arogansi dan pelanggaran atas kesucian dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh pasukan pendudukan, serta serangan kejam mereka terhadap mereka yang tengah melaksanakan shalat di dalam Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.
Gomaa mencela serangan berulang-ulang terhadap rakyat Palestina dan orang-orang yang tidak berdaya. Dia menekankan bahwa tindakan sembrono seperti itu yang terus-menerus dilakukan akan merusak semua peluang dan upaya untuk mencapai perdamaian, mengobarkan perasaan umat Islam di timur dan barat negeri itu, bahkan menjadi aib yang mencoreng apa yang disebut dunia bebas dan penyeru hak asasi manusia, serta mengarahkan tikaman mematikan ke semua upaya dialog antara agama dan peradaban.
Gomaa menyerukan kepada semua lembaga dan organisasi internasional untuk memainkan peran mereka dalam menjaga hak asasi manusia yang mereka serukan, yang terpenting adalah hak untuk menjalankan ritual agamanya dengan aman, damai dan terjamin (alwatanvoice.com, 5/4/2023).
**** **** ****
Peringatan, celaan, dan kecaman, kemudian menyerukan kepada sekutu kejahatan untuk memainkan peran mereka dalam menjaga hak-hak korban! Inilah yang dilakukan oleh rezim yang memerintah negara kita, dan ini adalah tingkat dukungan tertinggi yang dapat mereka capai untuk rakyat Palestina, padahal mereka (Yahudi) terus membantai dan melanggar kesucian Islam siang dan malam! Ketika orang-orang Yahudi meningkat dalam melakukan kejahatan dan kekejamannya, maka mereka juga meningkatkan kecaman dan celaannya, sebab takut perasaan marah di kalangan kaum Muslim berkobar, yang dapat mencabut tahta mereka dan menghapus kekuasaan mereka yang sejauh ini melindungi entitas Yahudi, dan mencegahnya agar tidak tercabut dari akarnya.
Ini bukan penyerbuan pertama terhadap Masjid Al-Aqsa, atau penyerangan pertama terhadap kaum Muslim di sana, bahkan itu tidak akan menjadi yang terakhir selama negara kita tetap diduduki, dan selama rezim ini tetap bertengger di dada kita, dan memerintah kita dengan menjadi antek kaum kafir Barat, melaksanakan rencana dan konspirasinya terhadap kita. Sehingga rezim ini benar-benar menjadi kubah besi yang melindungi entitas Yahudi dan menjamin kelangsungan hidupnya.
Rezim Mesir menegaskan hal ini melalui perkataan dan perbuatan dengan apa yang dilakukannya di Sinai yang menggusur rakyatnya dan mengamankan perbatasan entitas perampas, kemudian mengepung rakyat Gaza agar mereka menerima kemauan orang Yahudi, atau menyenangkan orang Yahudi dengannya untuk kepentingan tuannya di Gedung Putih. Pada akhirnya, entitas busuk ini adalah bayang-bayang rezim yang memerintah negara kita, dan jika kita menghapusnya, maka itu tidak akan ada dan tidak ada satu pun orang Yahudi yang tersisa di tanah Palestina. Dalam hal ini, hanya Khilafah Rasyidah ‘ala minhâjin nubuwah yang akan menghapusnya dan membebaskan seluruh Palestina, dimana Khalifahnya tidak akan merasa cukup hanya dengan mengeluarkan peringatan atau kecaman, juga tidak akan menyeru komunitas internasional, namun seruannya akan seperti seruan Harun al-Rasyid: Sungguh balasannya adalah apa yang Anda lihat bukan apa yang Anda dengar, dan demi Allah, kami akan mengirim pasukan sehingga tidak ada satu pun musuh yang tersisa di negeri kaum Muslim ini, agar tidak ada satu inci pun tanah yang dirampas yang tersisa, dan sampai setiap wanita Muslim yang dilukai oleh musuh Allah menang dan membalas dendam atas darah setiap Muslim yang mereka tumpahkan.
Seruan peringatan tersebut tidak ditujukan kepada masyarakat internasional karena takut mengobarkan perasaan umat, melainkan harus ditujukan kepada para prajurit umat yang mukhlis agar mereka menolong agama dan umatnya, serta menolong saudaranya di tanah yang diberkati seperti yang telah Allah Swt. perintahkan kepada mereka, serta mencabut rezim-rezim yang merebut kekuasaan umat dan menyerahkannya kepada kaum kafir Barat, yang melindungi Barat dan menjaga kepentingannya, serta mencegah umat agar tidak melepaskan diri dari ketergantungannya. Jadi, peringatan itu hendaknya untuk mengobarkan murka tentara umat dan memobilisasinya agar menolong Islam dan umat.
Wahai rakyat Mesir, kinânatullâh fi ardhihi (tempat anak panah Allah di bumi-Nya): Rezim yang memerintah Anda, orang-orang di lingkarannya, para politisi dan ulamanya, semuanya sama-sama buruk, mereka terpisah dari Anda dan agama Anda, bahkan mereka tidak menjaga kekerabatan dengan Anda dan tidak mengindahkan perjanjian. Mereka bersekutu dengan orang-orang Yahudi dalam kejahatannya terhadap rakyat Palestina, dan mereka bersekutu dalam menodai kesucian kaum Muslim. Sementara kecaman mereka hanya karena takut akan kemarahan Anda, yang dapat menggelorakan semangat untuk mencabut mereka, jadi tunjukkan pada mereka apa yang mereka takuti, agar amarah Anda yang karena Allah, agama dan kesucian-Nya menjadi api yang membakar singgasana mereka yang digerogoti ngengat, dan agar amarah Anda menjadi penyemangat bagi generasi Anda yang mukhlis di ketentaraan supaya mereka menolong agama ini, mempertahankan kesuciannya, dan menjaga tanah airnya dengan mendirikan negara yang menerapkan Islam secara nyata, serta membebaskan seluruh tanahnya, juga menjaga martabat, kesucian, dan kebebasan umat, serta menghapus entitas cacat dan perampas tanah milik kaum Muslim.
Wahai tentara Kinanah yang mukhlis: Sungguh ini adalah aib bagi Anda ketika kesucian Islam dilanggar dan tempat-tempat sucinya dinodai, sedang darah masih mengalir di pembuluh darah Anda, dan Anda memiliki nafas di bumi ini yang keluar dan masuk, lalu bagaimana Anda nanti bertemu Allah, apa alasan Anda, sementara Anda tidak punya alasan sama sekali?! Demi Allah, rezim ini tidak akan memberi manfaat kepada Anda, juga tidak akan memberi Anda apa pun kelak di sisi Allah, dimana Anda akan berdiri di hadapan Allah sendirian tanpa hujjah (argumen) atau prestise (wibawa), maka jadilah Anda penolong bagi umat ini dan perisai untuknya, pasti dengannya Anda mendapatkan hujjah di sisi Allah yang Anda butuhkan, dan alasan yang akan diterima oleh-Nya. Sadarlah, bahwa apa yang telah diberikan rezim kepada Anda, demi Allah, adalah sesuatu yang sangat sedikit, bahkan harga yang paling rendah, yang dengannya Anda telah menjual kehidupan akhirat Anda dengan kehidupan dunia yang sesaat, demi Allah, sungguh ini adalah perniagaan yang benar-benar merugi, sebab Anda memberikan loyalitas Anda kepada rezim yang bersekutu dengan kaum kafir Barat dalam membunuh saudara-saudara Anda dan menodai kesucian agama Anda. Untuk itu, cepatlah sebelum terlambat, sadarlah sebelum mati, serta tolonglah agama Anda dan umat Anda dengan menumbangkan rezim ini dan menegakkan hukum Islam di negaranya yang akan mengirim tentara untuk menolong mereka yang tertindas di negeri Islam pada umumnya, dan untuk melestarikan tempat-tempat suci umat, utamanya adalah Al-Aqsa yang tengah diduduki Yahudi la’natullah ‘alaihim.
﴿وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَواْ وَّنَصَرُواْ أُولَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقّاً لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ﴾
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.” (TQS. Al-Anfâl [8] : 74). [Said Fadl]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 10/4/2023.