Penjajah Israel Serang Al-Aqsha dan Gaza, Pengamat: Watak Zionis yang Gemar Bikin Kerusakan

 Penjajah Israel Serang Al-Aqsha dan Gaza, Pengamat: Watak Zionis yang Gemar Bikin Kerusakan

Mediaumat.id – Kelakuan penjajah Israel yang menyerang jamaah Al-Aqsha lalu menggempur Gaza dinilai Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin sudah menjadi watak asli dari Zionis ini.

“Ini menunjukkan watak asli Israel yang hobi membuat kerusakan di muka bumi,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (7/4/2023).

Umar menyayangkan para penguasa negeri Islam yang hanya mengecam dengan kata-kata bahkan sebagian besarnya diam saja. “Pemerintah Mesir yang korup menyerahkan Jalur Gaza pada tahun 1967 dan menandatangani sebuah perjanjian damai dengan entitas Zionis yang ilegal pada tahun 1978,” ungkapnya.

Sementara pemerintah Yordania, kata Umar, justru berkhianat menyerahkan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diberkati kepada Zionis yang menduduki kota itu pada tahun 1967.

“Pemerintah Suriah berkhianat menyerahkan Dataran Tinggi Golan kepada entitas Zionis yang ilegal pada tahun 1967, namun memerangi kaum Muslim dengan segenap kekuatannya pada hari ini,” sesalnya.

“Adalah Pemerintah Saudi yang baru-baru ini mengakui dan membuka saluran diplomatik lewat pintu belakang dengan entitas Zionis yang ilegal,” tambahnya.

Termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kata Umar, yang mengklaim bahwa deklarasi sama dengan melewati garis merah namun terus mempertahankan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan entitas Zionis meskipun terjadi banyak pelanggaran terhadap Muslim Palestina.

“Para Penguasa Muslim itu memicu sentimen Islam saat mereka merasa nyaman untuk mempertahankan status quo untuk mendapatkan keuntungan politik. Pada kenyataannya, mereka telah memelihara dan melindungi entitas Zionis itu. Satu-satunya alasan mengapa Palestina tetap diduduki adalah karena adanya kolusi para penguasa Muslim itu,” terangnya.

Ia mengatakan, Israel berani berbuat demikian, karena penjajah ini dibekingi oleh negara – negara barat. “Selama 100 tahun terakhir, kekuatan kolonial seperti Inggris, Perancis dan Amerika berkolaborasi dengan para penguasa boneka di negeri-negeri Muslim yang telah mengucurkan air mata palsu karena penderitaan umat Islam Palestina, sementara di balik pintu yang tertutup, mereka tertawa bersama para penindas itu,” ujarnya.

Solusi

Umar menyarankan agar mengambil Solusi Islam untuk membebaskan Palestina. “Ambil solusi Islami. Pembebasan Palestina bukan pekerjaan individu. Individu saja tidak cukup untuk menghentikan kejahatan Israel, karena kejahatan pendudukan tidak akan berakhir kecuali dengan kehancurannya,” tegasnya.

Ia menilai hal ini membutuhkan mobilisasi terus-menerus dari kekuatan umat, terutama tentara, untuk menolong rakyat Palestina yang menjadi terhormat dengan agamanya, mengingat masalah Palestina adalah masalah umat, dan kebaikan ini harus diterjemahkan ke dalam seruan-seruan ulama. “Sehingga ulama menyeru kepada umat dan tentaranya untuk memenuhi seruan Allah SWT. Maka tentara di dunia muslim harus bergerak dengan dorongan ketakwaan dan rasa tanggung jawab untuk memenuhi panggilan di jalan Allah guna membebaskan Masjid Al-Aqsa dan menjaganya,” bebernya.

Berikutnya, ia mengingatkan agar tidak mengambil solusi AS dan PBB. “Apakah kita berharap agar PBB dan masyarakat internasional akan melindungi Al-Aqsa? Padahal PBB tumpul dan komunitas internasional yang sama yang mendirikan, mendanai dan memperkuat negara ilegal ini, memberikan lampu hijau untuk melukai dan membantai kaum Muslim di Gaza,” ungkapnya.

“Mereka diam membangun dinding imajiner agar kejahatan mengerikan Israel tidak diusik oleh perlawanan jihad umat Islam seluruh dunia, bahkan PBB dan komunitas Internasional bisu ketika Israel berulang kali melanggar konvensi dan undang-undang mereka sendiri,” tambahnya.

Sekali lagi, ia menekankan bahwa seluruh wilayah Palestina, termasuk Al-Quds, bukanlah tanah feodal milik Fatah atau faksi Palestina lainnya, melainkan milik seluruh umat Islam.

“Sehingga tidak dibenarkan siapapun menjualnya kepada musuh, juga tidak termasuk rezim yang rusak di dunia Muslim yang tunduk kepada tuan Barat mereka. Palestina adalah Tanah Suci sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur’an yang mulia dan Sunnah Rasul Mulia saw. Ini adalah tanah Islam sejak era Khalifah Umar bin al Khatab, yang membukanya secara damai dan menetapkan keadilan Islam di atas ini,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *