IJM: Islam Rahmatan Lil Alamin ala BNPT Cenderung Memecah Belah Umat
Mediaumat.id – Pernyataan Kepala BNPT tentang perlunya dakwah yang rahmatan lil alamin bagi santri pesantren guna mencegah generasi muda terpapar ideologi radikal intoleran, dinilai berpotensi memecah belah umat Islam.
“Ungkapan dari Saudara Boy Rafli Amar ini berpotensi memecah belah umat Islam,” ujar Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardhana kepada Mediaumat.id, Rabu (1/3/2023).
Sebagaimana diberitakan, perwira tinggi Polri yang resmi menyandang jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejak 6 Mei 2020 itu juga mengatakan bahwa pesantren memiliki peran penting sebagai garda depan lembaga pendidikan berbasis agama untuk meluruskan pemahaman yang keliru, dan menghindari penyerangan yang mengatasnamakan agama sebagai alat propaganda pemecah belah persatuan.
“Kami harap pesantren menyebarkan narasi-narasi dan dakwah-dakwah Islam rahmatan lil alamin untuk memagari para santri khususnya, dan pemuda generasi penerus bangsa agar tidak terpropaganda ideologi radikal intoleran,” kata Kepala BNPT melalui keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, narasi yang diungkapkan itu juga dipandang Agung sebagai upaya menghadap-hadapkan antar kelompok Islam. “Narasi yang diungkapkan mencoba menghadap-hadapkan apa yang yang dia sebut sebagai Islam rahmatan lil alamin dengan apa yang disebut sebagai Islam radikal intoleran,” sambungnya.
Namun untuk diketahui pula, kata Agung lebih lanjut, istilah Islam rahmatan lil alamin dimaknai oleh penguasa dalam hal ini kepala BNPT adalah sebagai Islam moderat. Dengan kata lain, apabila merujuk pada dokumen-dokumen Rand Corporation, maknanya adalah Islam yang selaras dengan nilai-nilai Barat.
“Apa nilai-nilai Barat itu? Seperti sekularisme, pluralisme, kemudian liberalisme,” tuturnya, yang lantas dinarasikan dengan kesan seolah baik dengan kalimat Islam rahmatan lil alamin.
Sedangkan pelabelan Islam radikal intoleran, sambungnya, ditujukan kepada kelompok Islam yang tidak pro dengan nilai-nilai Barat tersebut.
Agenda Barat
Dari pernyataan ini, Agung pun melihat, secara tak langsung rezim saat ini tengah mengikuti propaganda-propaganda Barat yang tujuannya tak lain ingin memecah belah umat serta melemahkan kebangkitan Islam.
“Proyek Rand Corporation ini memang bagian dari Building Moderat Muslim Network, yaitu membangun jaringan Muslim moderat yang ini memang selaras dengan agenda-agenda Barat,” bebernya.
Ujungnya, kata dia, ide-ide yang berlandaskan kapitalisme diharapkan tetap bercokol dan bangunan imperialisme di negeri-negeri Muslim di dunia pun makin kokoh.
Tak ayal, ia pun mendorong kepada seluruh umat Islam dengan tanpa takut untuk menyuarakan penerapan Islam secara kaffah. Pasalnya, hanya dengan menerapkan sistem Islam secara menyeluruh lantas bisa dipastikan Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.
Termasuk tidak takut dengan propaganda-propaganda Barat yang disuarakan oleh kalangan-kalangan yang sepakat dengan moderasi Islam yang notabene bagian dari proyek tersebut. “Saya mendorong umat Islam agar terus menyuarakan narasi-narasi kebenaran tanpa takut dengan celaan orang-orang yang suka mencela,” tandasnya.
Tak hanya itu, Agung juga berharap agar umat senantiasa menjaga hubungan baik antar sesama dalam mendakwahkan Islam kaffah. Dengan demikian, Islam akan benar-benar bangkit dan dengannya, negeri atau bahkan dunia ini pun diliputi kemaslahatan dan keberkahan dari Allah SWT.[] Zainul Krian