Prof. Fahmi Amhar: Pernyataan Elon Musk Mengapresiasi Khilafah, Tapi….
Mediaumat.id – Pakar Riset Sistem Informasi Spasial Prof. Dr. -Ing. Fahmi Amhar mengungkapkan, pernyataan orang terkaya sedunia Elon Musk di satu sisi mengapresiasi positif peradaban Islam termasuk era kekhilafahan namun di sisi lain menganggap pemerintahan tunggal sedunia buruk dan berbahaya.
“Pernyataan Elon Musk ini di satu sisi seperti mengapresiasi positif peradaban Islam, termasuk era kekhilafahan. Namun di sisi lain, juga menunjukkan bahwa dia menganggap suatu pemerintahan tunggal sedunia, itu hal yang buruk, bahkan berbahaya,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Rabu (22/2/2023).
“Termasuk juga jika pemerintahan tunggal dunia itu adalah khilafah, walaupun dia tidak mengucapkannya,” ujarnya.
Menurutnya, Elon Musk itu keberatan dengan suatu single world government (pemerintahan tunggal sedunia). Kenapa? Karena dulu Kekaisaran Romawi bermimpi seperti itu. Romawi sempat menguasai tiga benua, yaitu Eropa, Afrika Utara, dan Asia kecil (wilayah Palestina, Suriah, Turki hingga Armenia). Dan ketika Romawi dipimpin oleh ideologi atau rezim yang buruk, maka single world government ini menjadi malapetaka untuk seluruh dunia yang dipimpinnya.
Untungnya dulu, kata Prof. Fahmi, ada peradaban yang terpisah dari Romawi, yaitu peradaban Islam. “Dan ketika Eropa (yang dipimpin oleh Roma) jatuh terpuruk, ada peradaban Islam dengan kekhilafahannya yang menyelamatkan dunia, melestarikan pengetahuan dan kemajuan ilmiah,” katanya.
Sebelumnya, Elon Musk memberikan pernyataan terkait khilafah dalam KTT Pemerintahan Dunia: Membentuk Pemerintah-Pemerintah Masa Depan, pada 13-14 Februari 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Jika Anda melihat naik turunnya peradaban sepanjang sejarah, peradaban telah bangkit dan jatuh, tetapi itu tidak berarti malapetaka umat manusia secara keseluruhan, karena mereka telah diberikan semua peradaban terpisah yang dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh,” ujar Elon Musk.
Musk juga mencontohkan terkait sejarah jatuhnya Roma sementara umat Islam bangkit dengan kekhilafahannya sebagai contoh peradaban yang menghasilkan pelestarian pengetahuan dan kemajuan ilmiah.
“Ketika Roma runtuh, Islam bangkit, Anda memiliki kekhalifahan yang baik sementara Roma buruk. Dan itu akhirnya menjadi sumber pelestarian pengetahuan dan banyak kemajuan ilmiah,” ujar Elon Musk.[] Achmad Mu’it