Aliansi Ormas: Demokrasi Dikangkangi Oligarki

 Aliansi Ormas: Demokrasi Dikangkangi Oligarki

Mediaumat.id – Sekjen Aliansi Ormas Sejabodetabek (AOS) Ustadz Irwan Saifullah mengatakan, demokrasi di Indonesia sudah dikangkangi oleh oligarki.

“Orang Barat saja paham tentang Indonesia. Jeffrey Winters mengatakan, demokrasi di Indonesia ini dikooptasi oleh oligarki. Maknanya itu dikangkangi oleh oligarki. Dengan kata lain, demokrasi dijadikan sebagai alat untuk merampok kekayaan alam Indonesia,” tuturnya dalam acara Mimbar Umat: Penundaan Pemilu, Dekrit Presiden dan Perpanjangan Jabatan adalah pengkhianatan … Khilafah Solusinya! di kanal YouTube Megapolitan News Forum, Senin, Ahad (25/12/2022).

Sebelumnya, ia menjelaskan, kondisi Indonesia saat ini terpecah belah dan semakin banyak kasus korupsi. Bahkan, menurutnya, banyak pengamat yang menilai negeri ini sudah hancur terjual. “Ini adalah ulah oligarki, ulah dari aseng dan asing penjajah,” tambahnya.

Irwan kemudian mengingatkan apa yang pernah disampaikan seorang tokoh politik Immanuel Ebenezer, bahwa banyaknya kasus korupsi di Indonesia serta berbagai macam kerusakan dan penjualan sumber daya alam adalah akibat dari banyaknya bandit-bandit dan gengster-gengster oligarki di sekitar Jokowi.

Irwan menambahkan, saat ini banyak yang menawarkan solusi untuk memperjuangkan kebaikan negeri. Bahkan, imbuhnya, muncul narasi tidak masalah jika Indonesia dipimpin maling atau pencuri asalkan adil dan bisa menyejahterakan rakyat.

“Jadi, kalau dipimpin oleh maling yang adil, dipimpin oleh pencuri yang bisa menyejahterakan saja boleh, kalau dipimpin khalifah boleh tidak? Wajib, Saudara!” tegas Irwan.

Meski demikian, Irwan mengingatkan, memperjuangkan khilafah harus dilakukan secara konstitusional, intelektual, syar’i dan dilakukan tanpa kekerasan serta penuh akhlak yang baik.

Irwan kembali menjelaskan, khilafah merupakan ajaran Islam. Hal ini telah diputuskan dan ditegaskan oleh hasil ijtima ulama MUI ke-7 tahun 2021.

“Khilafah dan jihad merupakan ajaran Islam. Tidak boleh menstigmatisasi, tidak boleh mendiskreditkan,” tandasnya.

Selain itu, menurutnya, banyak dalil Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’ Sahabat serta jumhur ulama yang mewajibkan khilafah. Imam empat mahzab pun mengatakan bahwa khilafah hukumnya wajib.

“Kalau orang ingin mengharapkan masa depan sebuah negara, sebuah dunia, itu ada di dalam negara khilafah,” tegasnya.

Irwan kemudian membacakan sebuah hadits riwayat Imam Muslim, yang artinya, “Akan muncul di akhir umatku nanti, seorang khalifah yang membagikan harta (kepada rakyatnya) tanpa perhitungan.”

Ia pun mencontohkan, saat ada warga negara yang tidak bisa membayar biaya pendidikan, membayar listrik ataupun membeli BBM, maka diberikan secara gratis.

“Sistem yang sangat hebat, adil dan menyejahterakan ini diakui sendiri oleh Bapak Pencetus Kapitalisme Adam Smith,” ungkapnya.

Pengakuan tersebut tertuang dalam bukunya yang berjudul History of Astronomy yang menyebutkan, “Imperium Khilafah tampak menjadi negara pertama di dunia yang dunia itu menikmati tingkat ketenangan atau kebersamaan sehingga ilmu pengetahuan bisa dikembangkan secara luar biasa.”

Oleh karena itu, menurutnya, kita harus berani dan berlapang dada bahwa negeri ini butuh solusi. Terakhir, ia menawarkan satu-satunya solusi yaitu khilafah yang berasal dari Allah SWT dan diwariskan oleh Baginda Rasulullah SAW. “Solusi yang berasal dari langit yang mutlak kebenarannya,” pungkas Irwan.[] Ikhty

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *