Secara Alamiah, Pernikahan Sejenis Enggak Bisa Terjadi
Mediaumat.id – Meskipun banyak negara yang melegalkannya dengan berbagai dalih, namun Anggota Himpunan Elemen Lintas Profesi Kesehatan dr. Mustaqim menyatakan, secara alamiah pernikahan sejenis itu enggak bisa terjadi.
“Jadi mereka mau menggunakan dalih seperti apa pun, sebenarnya semakin digali sains semakin membantah terkait perkawinan antara sesama jenis, secara alamiah itu enggak bisa terjadi,” ungkapnya dalam acara Fokus: Ada Apa di Balik Rencana Kedatangan Utusan Khusus L68T+ AS ke Indonesia, Senin (5/12/2022) melalui kanal You Tube UIY Official.
Beda lagi kalau sekadar pemenuhan nafsu. “Kalau pemenuhan nafsu, jangankan laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan binatang mungkin nanti suatu saat mereka ingin melegalkan itu atau dengan penyimpangan lain, mereka berusaha melegalkan itu dengan dalih kebebasan,” imbuhnya.
Mustaqim menyesalkan, liberalisme membuat bukan hanya transgender yang diperbolehkan, tapi seseorang yang merasa dirinya serigala, berpenampilan seperti serigala sekarang diperbolehkan dan ada komunitasnya.
“Saking bebasnya mereka ini bahkan ada manusia yang mengaku sebagai hewan pun dibolehin. Bahkan ada satu pengakuan di sosial media seorang guru yang kebingungan karena muridnya mengaku sebagai kucing. Ketika ditanya jawabnya mengeong. Dan gurunya kalau misalnya menghukum bisa kena hukuman. Inilah rusaknya liberalisme,” urainya.
Demi Cuan
Mustaqim mengatakan, dalam ideologi kapitalis, apa pun yang menghasilkan cuan akan didukung. “Kalau kita lihat teori marketing itu semakin aneh semakin menarik, dan semakin menarik itu akan semakin membuat orang rela mengeluarkan cuan untuk melihatnya,” jelasnya.
Suasana kehidupan liberalis ini, sambungnya, adalah kehidupan penuh dengan hiburan. Salah satu hiburan itu kewanita-wanitaan atau kelaki-lakian. “Kalau kita lihat di sosial media orang-orang yang kayak gitu itu follower-nya enggak sedikit,” tukasnya.
Bahkan perbuatan seperti istrinya Nabi Luth, ujar Mustaqim juga tumbuh saat ini. “Cewek-cewek yang suka sama idol K-Pop mereka memasangkan idola mereka dengan idola mereka (shipping) tapi yang dipasangkan ini cowok sama cowok. K-Pop sendiri akhirnya merespons kesukaan cewek yang aneh-aneh ini sebagai fans service, padahal mereka bukan L68T. Gerakan-gerakan seperti ini semakin populer,” bebernya.
Menurut Mustaqim, fantasi-fantasi liar sebagaimana contoh di atas tumbuh subur dalam sistem kapitalis. Fantasi-fantasi itu terus dibebaskan selama mendatangkan cuan. “Seperti lingkaran setan, ideologi memupuk fantasi aneh-aneh, fantasi itu semakin besar akhirnya menjadi kenyataan. Orang tidak L68T tapi karena shipping akhirnya melakukan perbuatan L68T dan terbiasa dengan itu,” mirisnya.
Gemar hiburan seperti ini, ujar Mustaqim, sudah menjadi propaganda internasional dan telah menyasar bukan hanya generasi muda tapi juga generasi tuanya.
“Saya pernah waktu praktik dimintai surat sakit dari seorang ibu. Ibunya membawa anaknya untuk dimintakan surat sakit supaya bisa membolos sekolah. Kenapa bolos sekolah? Karena malamnya mau manggung supaya bisa persiapan. Ternyata generasi tua pun permisif demi uang,” ujarnya memberikan contoh.
Mustaqim sampai pada satu kesimpulan, satu-satunya jalan agar generasi muda terhindar dari permisivisme adalah mendekatkan diri kepada Allah, benar-benar meyakini apa yang diturunkan Allah dalam bentuk syariat Islam.
“Kalau enggak gitu gimana lagi? Anak kita ini sudah pakai sosial media. Dan sosial media sudah enggak bisa dihindari sekarang ini. Jadi memang harus diperkuat itu sehingga walaupun dia bersosial media, tetap bisa membedakan mana yang benar mana yang enggak,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun