Luhut Sebut Indonesia Kebal Resesi karena Cina, FAKTA: Bohong!
Mediaumat.id – Pengakuan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang menyebutkan bahwa ada andil Cina sehingga negeri ini kebal resesi dinilai bohong oleh Pengamat Kebijakan Publik Dr. Erwin Permana. “Luhut berbohong kalau dikatakan bahwa Indonesia ini tahan krisis itu karena bantuan Cina,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (1/11/2022)
Menurutnya, Luhut ingin muji-muji Cina atau ingin membuat wajah buram Cina itu baik di mata masyarakat. Seakan-akan begitu. Padahal Cina sudah buruk di mata masyarakat. Bagaimana perlakuan Cina terhadap Muslim Xinjiang? Bagaimana arogansi Cina ketika investasi harus mengirim warganya ke Indonesia ketika masyarakat Indonesia itu justru banyak yang menganggur. “Jadi, itu pengakuan yang bohong,” tegasnya.
Menurutnya, Indonesia selama ini memang relatif tahan terhadap krisis. “Sedangkan kerja sama dengan Cina itu kan semenjak Luhut aja. Semenjak zaman Jokowi aja. Terus ketika Indonesia tahan krisis sebelum Jokowi berkuasa, apakah itu karena Cina? Bukan. Karena alam Indonesia memang karakter ekonomi Indonesia yang memang tahan terhadap krisis, karena berbasiskan kepada sektor primer dan juga belum terlalu dalam hubungan dengan ekonomi internasional,” urainya.
Erwin menjelaskan, Indonesia ini memang negara yang berbasiskan kepada ekonomi primer. Ekonomi primer itu seperti misal sumber daya alam. “Jadi memang alam di Indonesia itu masih subur dan masih produktif menghasilkan berbagai macam kebutuhan untuk masyarakat. Pertaniannya, hutannya, lautnya, perkebunannya, dan segala macam. Jadi secara konseptual suatu negara jika perekonomian sektor primernya ini kuat maka dia akan kebal terhadap krisis. Negara yang tidak kebal terhadap krisis itu sebaliknya yakni negara-negara yang berbasis ekonomi pada sektor tersier seperti jasa yaitu transportasi, sektor keuangan, finansial,” ungkapnya.
Indonesia, kata Erwin, saat ini juga belum ada konektivitas yang terkoneksi 100 persen antara ekonomi Indonesia dengan perekonomian global. Lain ceritanya kalau nanti ekonomi Indonesia sudah terkoneksi 100 persen dengan perekonomian global, maka krisis sedikit saja secara global maka Indonesia akan hancur.
Bahaya Investasi
Erwin menilai investasi asing itu bahaya dari mana pun, termasuk dari Cina. “Bahayanya adalah akan menggerus kedaulatan ekonomi negara. Kalau sudah kedaulatan ekonomi negara maka pada akhirnya akan berubah menjadi ketergantungan terhadap kedaulatan politik sehingga apa pun regulasi itu akan disetir oleh negara yang memberikan hutang atau investasi itu,” paparnya.
Erwin mengatakan, kebijakan-kebijakan ekonomi, kebijakan luar negeri itu enggak lepas dari Cina pada akhirnya. Ini sudah terjadi dengan negara-negara sebutlah misalnya Srilanka, sebutlah negara-negara yang sebelumnya itu sudah dicengkeram oleh Cina, seperti Nepal, kemudian Pakistan dan seterusnya.
“Apakah kita mau seperti itu. Jadi, investasi Cina itu investasi yang berbahaya untuk Indonesia. Justru investasi Cina itu tidak menghasilkan apa pun, malah membuat ekonomi Indonesia semakin kehilangan kedaulatan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it