Serangan Brutal pada Imam Masjidilharam!
Imam dan juga khotib Masjidil Haram, Sheikh Saleh bin Humaid, menyinggung orang-orang Yahudi dengan bergema mendoakan keburukan untuk m.ereka, pada saat khutbah Jum’at di Masjidilharam Makkah, “Ya Allah turunkanlah hukuman-Mu atas orang-orang Yahudi yang telah melakukan perampasan dan pendudukan, sesungguhnya mereka tidak mampu melemahkan-Mu … Ya Allah turunkanlah atas mereka balasan-Mu yang tidak dapat ditolak oleh kaum pembuat kezaliman … Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan-Mu di leher-leher mereka (agar kekuatan mereka tidak berdaya dalam berhadapan dengan kami), dan kami berlindung kepada-Mu dari setiap kejelekan (kejahatan) mereka.”
Hal ini menjadi tindakan tercela di bawah pemerintahan Salman dan putranya. Doa tersebut telah memicu reaksi marah orang-orang Yahudi di jejaring sosial, bahkan kekurangajaran mereka hingga membuat seorang jurnalis (Israel) dengan angkuh menuntut pemecatan Syeikh Humaid dari imam, dan permintaan maaf resmi dari rezim. Inilah yang kemudian mengundang reaksi balasan di jejaring sosial, dengan tagar “Kita semua adalah Sheikh bin Humaid”, yang menjadi trending topik.
Mufti Agung Kesultanan Oman, Sheikh Ahmed bin Hamad Al-Khalili, yang dikenal di jejaring sosial karena sikapnya yang berani, menyatakan solidaritasnya dengan imam Masjidilharam Makkah, Saleh bin Humaid, yang sampaikan melalui akun Twitter-nya: “Kami berbesar hati dengan doa yang dimunajatkan oleh imam Masjidilharam, saudara kita, Yang Mulia Sheikh Saleh bin Abdullah bin Humaid, untuk memenangkan kebenaran dan mengalahkan kebatilan, meski para pembenci kebakaran jenggot, sungguh Allah besertanya, dan orang-orang mukmin yang baik.”
**** **** ****
Para ulama, ketika mereka berdiri di posisi kebenaran, umat akan bersamanya, dan itu adalah kekuatan terbesar baginya, sehingga dengan kekuatan umat ini mereka benar-benar akan mampu menyeret para penguasa ke dalam kebenaran, atau memaksanya agar mengikuti jalan kebenaran, sebagaimana sabda Rasulullah saw.
Kami meyakinkan kaum Muslim bahwa mencabut orang-orang Yahudi dari Palestina dan menghilangkan negara mereka adalah hal termudah untuk dilakukan, sebab kebencian umat pada mereka sudah lama mendidih. Namun rintangan terbesarnya adalah para penguasa yang membentuk pagar untuk melindunginya. Sehingga, siapa pun yang ingin membebaskan Palestina, maka ia harus menyingkirkan penguasa diktator terlebih dahulu, termasuk Raja Salman dan putranya, kemudian mendirikan Khilafah Rasyidah yang dijanjikan akan tegak kembali menyusul tumbangnya mereka para diktator. Kaum Muslim akan memerangi orang-orang Yahudi, menyuramkan wajah mereka, lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali, dan kaum Muslim akan benar-benar membinasakan orang-orang yang mereka kuasai. Inilah yang sama-sama ditunggu oleh kaum Muslim dan Yahudi (Al-Waie (Arab): Edisi 433, Tahun ke-37, Safar 1444 H./September 2022 M.).