Pengaruh Cina Terhadap Ekonomi Indonesia Meningkat
Mediaumat.id – Berkebalikan dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang lagi-lagi menolak bahwa Indonesia sedang di bawah kendali Cina, seorang peneliti justru menyebutkan pengaruh Cina di bidang ekonomi semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“Tidak dapat dipungkiri pengaruh Cina terhadap ekonomi Indonesia terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir,” ungkap Peneliti Forum Kajian dan Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak kepada Mediaumat.id, Sabtu (3/9/2022).
Dari sisi perdagangan, Cina menjadi pasar ekspor utama Indonesia, terutama untuk produk-produk komoditas mentah yang menjadi bahan baku industri negara itu. Namun, di saat yang sama Cina merupakan negara pengekspor terbesar ke Indonesia.
“Indonesia selalu mengalami defisit neraca perdagangan dengan negara itu sejak 2008, terutama setelah kesepakatan perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dengan Cina (CAFTA),” jelasnya.
Dari sisi pinjaman luar negeri, meskipun masih di bawah Singapura, Amerika, dan Jepang, pinjaman dari Cina terus mengalami peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun.
Indikasi lainnya menurut Ishak adalah maraknya investasi Cina pada pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir.
Berdikari
Menurut Ishak, bila Indonesia ingin berdikari keluar dari kendali Cina maupun negara lainnya setidaknya harus melakukan tiga hal. Pertama, Indonesia harus memiliki visi yang kuat untuk menjadi negara mandiri, tidak mengandalkan arahan dari negara atau lembaga lain yang berbasis kapitalisme.
“Indonesia harus membangun politik ekonominya berdasarkan asas Islam, bukan sistem kapitalisme ataupun sosialisme, yang terbukti rapuh,” jelas Ishak.
Kedua, Indonesia harus mengakhiri utang luar negeri dengan negara dan lembaga-lembaga multinasional yang mensyaratkan berbagai ketentuan yang menguntungkan mereka dan perusahaan-perusahaan asing atas Indonesia. Juga harus mengakhiri perjanjian perdagangan dan investasi yang merugikan seperti perjanjian perdagangan bebas.
“Pasalnya, pasar bebas justru menghambat Indonesia menjadi negara maju. Apalagi pasar bebas bertentangan dengan konsep Islam,” ungkapnya.
Ketiga, Indonesia harus memperkuat kemandirian pada sektor pertanian dan menjadikannya bersama dengan sektor energi sebagai salah satu sumber pendapatan devisa untuk digunakan membangun industrialisasi, termasuk membangun industri berat, seperti mesin dan persenjataan.[] Ade Sunandar