Forum Ulama-Tokoh Kalsel Tuntut Pemerintah Batalkan Kenaikan BBM, Gas LPG dan TDL
Mediaumat.id – Forum Ulama-Tokoh Kalimantan Selatan menuntut pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), gas LPG, dan tarif listrik (TDL). “Menuntut kepada Presiden Republik Indonesia, segera membatalkan rencana kenaikan harga BBM, gas LPG dan kenaikan tarif dasar listrik,” ungkap Pimpinan Majelis Handayani Tuntunan Ilahi Banjarmasin, Kalsel, Ustaz H. Hidayatul Akbar, S.E. mewakili forum tersebut saat beraudiensi ke gedung DPRD provinsi setempat, di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Rabu (27/4/2022).
Diketahui, sejumlah perwakilan Forum, termasuk dirinya, diterima masuk ke ruang pertemuan di lantai satu yang disambut dua wakil rakyat yakni Abdul Hasib Salim dan Syahrudin.
Dihadapan anggota dewan, Ustaz Akbar pun mengeluarkan butir pernyataan sikap lainnya, agar DPRD juga bisa menindaklanjuti aspirasi kepada Presiden maupun DPR RI, yakni pemerintah segera mengambil alih pengelolaan sumber-sumber energi milik umum di Indonesia.
“Menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera mengambil alih pengelolaan sumber energi milik umum di Indonesia. Baik berupa minyak, gas, mineral, batu bara, dll.,” serunya kembali.
“Selanjutnya pemerintah harus memanfaatkan seluruh kekayaan alam tersebut untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” imbuhnya.
Turut hadir, Pengasuh Majelis Darul Hikmah Banjarbaru Guru M. Taufik N.T., S.Pd., M.Si. yang berkesempatan mengingatkan pemerintah dengan satu sabda Nabi SAW, agar serius melayani urusan umat, yang artinya,
‘Penduduk negeri mana pun yang berada di pagi hari, yang di tengah-tengah mereka ada orang yang kelaparan, maka jaminan Allah telah lepas dari mereka’ (HR Ahmad, al-Hakim dan Abu Ya’la).
Setelah itu ia pun berdoa, “Ya Allah jangan jadikan kami orang-orang yang seperti itu. Yang tidak peduli kepada adanya orang yang lapar di tengah-tengah kami.”
“Ya Allah ampuni dosa kami. Kami hanya bisa menyampaikan hal ini. Kami tidak punya kekuatan ya Allah untuk bagaimana mendukung saudara-saudara kami.”
Kapitalisme Liberal
Oleh karena itu para ulama dan tokoh Muslim yang hadir, berharap pemerintah dapat menjadi pelindung rakyat dengan tidak lagi menerapkan sistem kapitalisme liberal yang apabila diteruskan, kata H. Abdurrahman Malik, bisa memicu krisis berkepanjangan.
“Dampak yang sangat mengerikan adalah akan memantik gejolak sosial, yang memicu konflik di tengah masyarakat,” sentil tokoh intelektual Kalsel yang juga turut membersamai tersebut.
Menurutnya, bila rencana pemerintah tak membatalkan rencananya, ketimpangan sosial akan semakin nyata dan mengarah kepada krisis multidimensi.
Terlebih, duganya, kejadian seperti di Srilanka sangat berpotensi terjadi di Indonesia. “Ujungnya rakyatlah yang akan dirugikan dan sengsara,” ulasnya.
“Oleh karena itu sampaikan kepada rezim Jokowi, stop rencana kenaikan harga solar, pertalite, gas LPG 3 kg dan tarif dasar listrik,” serunya juga.
Tak hanya menuntut, forum ini pun menawarkan solusi tepat agar permasalahan tidak semakin larut. “Krisis saat ini harus dituntaskan dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah,” cetus Ustaz Akbar.
Bahkan dalam sistem ekonomi, ia mempersoalkan konsep kepemilikan sumber-sumber energi yang saat ini jauh dari tuntunan Islam.
“Dalam sistem ekonomi Islam, sumber-sumber energi yang hari ini rakyat harus membeli dengan harga mahal, padahal itu adalah kepemilikan umum, seperti batu bara, minyak, gas alam itu adalah milik bersama rakyat,” tuturnya.
Atas itu, ia pun menegaskan, bahwa Kaum Muslim berserikat dalam padang rumput, air dan api yang ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu maupun negara.
“Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air dan api,” pungkasnya mengutip hadits riwayat Abu Dawud dan Ahmad.[] Zainul Krian