Label Radikal, Modus Baru Penjajahan yang Bekerja Sama dengan Oligarki
Mediaumat.id – Prof. Dr.-Ing H. Fahmi Amhar dari Himpunan Ilmuwan Muslim Indonesia (Hilmi) menyebut label radikal dan label khawarij adalah modus baru penjajahan yang bekerja sama dengan oligarki.
“Bila setiap pecinta perubahan disebut khawarij, dilabeli radikal, dan dianggap masalah utama negeri ini, maka patut diduga itu modus baru penjajahan bekerja sama dengan kaum oligarki yang difasilitasi pejabat atau politisi korup,” ujarnya dalam acara FGD#29 Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa: Radikalisme dan Terorisme dalam Konstruksi Kebijakan dan Kajian, Sabtu (19/3/2022) di kanal YouTube Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa.
Prof. Fahmi mengatakan, ada oknum Muslim dengan pikiran mirip khawarij yang ingin melakukan perubahan dengan teror yang dilabeli jihad, tidak usah diingkari sebab itu memang ada. “Jadi orang shalih yang radikal itu memang ada, seolah-olah Qur’an itu yang paham cuma dia dan kelompoknya, padahal ikhtilaf itu sudah terjadi bahkan saat nabi masih ada,” ucapnya.
Ia juga ber-su’uzan kepada Amerika Serikat bahwa sebagian dari kaum Muslim dengan pikiran mirip khawarij tersebut telah dipelihara dan sewaktu-waktu dimunculkan demi proyek tertentu. Sebab Hillary Clinton pernah mengatakan bahwa ISIS dan Al-Qaida itu pernah dibiayai Amerika.
“Kita juga keliru dan salah duga kalau menganggap yang radikal itu pasti orang shalih. Atau menganggap orang shalih itu berpotensi radikal dan teroris,” pungkasnya.[] Agung Sumartono