MIU Bandung Isi Kajian Rajab dengan 101 Tahun Keruntuhan Khilafah

 MIU Bandung Isi Kajian Rajab dengan 101 Tahun Keruntuhan Khilafah

Majelis ‘Izzatul Ummah (MIU) adalah majelis dengan kajian umum yang diselenggarakan rutin pada minggu ke 3 di setiap bulannya, bertempat di Ma’had Daarul ‘Izzah Bandung.

Bulan Rajab menjadi momentum penting bagi umat Islam di dunia, tidak hanya sekedar mengingat akan kemuliaannya, namun juga harus menjadi muhasabah akbar dimana kondisi umat Islam saat ini, lebih dari 100 tahun tidak memiliki kepemimpinan syar’i yang dapat menerapkan syariat Islam secara Kaffah.

“101 Tahun Tanpa Khilafah, Umat Merindukan Peradaban Islam” menjadi tema besar pada acara kali ini dan dihadiri lebih kurang 80 jama’ah muslimin & muslimat. Rangkaian acara yang dimulai ahad pagi tersebut dipandu oleh shohibul bayt, Pimpinan Ma’had Daarul ‘Izzah yakni Ustadz Wahied Abu Hisyam, S.Pd.I dengan mengajak seluruh jama’ah untuk melantunkan dzikir dan sholawat Bersama, sebagai wujud kecintaan & kerinduan terhadap baginda Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya Ustadz Wahied mengingatkan kepada seluruh jama’ah akan pentingnya peran aturan Islam jika diterapkan secara sempurna oleh sebuah institusi negara. Maka segala kejahatan serta tuduhan-tuduhan negatif terhadap Umat Islam saat ini juga penistaan agama Islam, tentu akan ada pembelanya. Bahkan saat ini Umat Islam di belahan negeri timur tengah lainnya seperti Palestina, Suriah, dan Ronghingya, masih menjadi bulan-bulanan kebiadaban barat dengan membumi hanguskan negerinya dan membunuh jutaan kaum muslimin di dalamnya. Maka peran keberadaan Khilafah menjadi urgenitas di tengah serangan hegemoni barat saat ini.

Melanjutkan apa yang disampaikan oleh shohibul bait, kali ini sebagai pemateri utama kajian yakni Ustadz Toni Haryadi, S.Pd.I pun menyampaikan bahwa dengan tiadanya Khilafah di tengah-tengah kaum muslimin saat ini, menjadi alasan kuat bagi AS dan Cina dalam merongrong serta memecah belah kaum muslimin, menjarah sumber daya alam yang dimiliki setiap negeri-negeri kaum muslimin dengan mengatur perpolitikan, sistem ekonomi, bahkan menumpahkan darah kaum muslimin dengan peperangan yang dibumbui isu war on terorism.

Maka sudah sudah sepatutnya Umat Islam saat ini sadar dan bersatu akan serangan dahsyat dari musuh-musuh Islam termasuk serangan dari para kaum munafik yang menjadi kepanjangan tangan asing dan aseng di dalam negeri sendiri dalam upaya menghancurkan serta membenturkan Umat Islam.

Terkahir beliau menyampaikan keberadaan Khilafah akan menjadi penyelamat segala kekacauan negeri ini, serta problem solver bagi seluruh problematika Umat Islam di belahan dunia manapun. Dan detik-detik kehancuran kapitalisme sudah menjadi rahasia umum dan kian terasa saat ini sebab ideologi tersebut telah rusak dari sejak kelahirannya.

Tentu menjadi tugas mulia bagi para pengemban dakwah agar tergerak hatinya untuk menyerukan persatuan Umat Islam di bawah panji serta naungan Khilafah ‘Ala Minhaajin Nubuwwah, yang InshaAllah kembalinya dalam waktu dekat ini, sebab karena perjuangan Umat Islam yang tak pernah terhenti. Allahu Akbar, “Kata Beliau.”[]K.U.B

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *