Ekspo Rajab Jatim 1443 H: Mendorong Ambruknya Kapitalisme

 Ekspo Rajab Jatim 1443 H: Mendorong Ambruknya Kapitalisme

Agenda global untuk mengingat momentum bersejarah kaum muslimin pada bulan Rajab yaitu keruntuhan Khilafah Turki Utsmani 28 Rajab 1342 H, kembali digelar sepekan penuh secara masal dan masif di Indonesia. Sebelum Ekspo Rajab se-Indonesia pada 21-27 Februari, didahului dengan pelaksanaan Ekspo-ekspo Rajab secara gemuruh dari seluruh pelosok Indonesia, termasuk sejumlah 20-an lebih event Ekspo Rajab di tingkat eks karesidenan dan kota/kabupaten se-Jawa Timur.

Ekspo Rajab tingkat Jawa Timur digelar tersendiri pada Ahad (20/02/2022) siang di lantai 11 sebuah hotel ternama di pusat kota Surabaya. Ekspo Rajab Jawa Timur 101 tahun tanpa Khilafah diberi titel acara ‘Temu Tokoh dan Bedah Buku Kritik Kapitalisme’, dengan tetap mengusung tema sentral yaitu ‘Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam’.

Buku yang dibedah adalah buku ‘naqdhun fikrol ghorbil ro’sumaly’ (kritik ide barat kapitalisme), dibahas secara hybrid, menghadirkan narasumber secara tatap muka bersama Ustadz Dwi Condro Triono, Ph.D, dari aspek Ekonomi dan Dr. Faqih Syarief, M.Si, dari aspek Sosial Budaya. Pembahasan secara live daring bersama Ustadz H.M. Ismail Yusanto, MM. dari aspek Politik. Tokoh yang hadir secara tatap muka dengan standar protokol kesehatan sejumlah 60 tokoh Jatim rijal dan 60 tokoh Jatim nisa’, memenuhi ruangan yang bertata panggung elegan dengan tampilan videotronnya. Pemirsa yang mendaftar online 2.500 pendaftar, dengan rata-rata pemirsa (watching now) 2.200 viewers saat live streaming.

Kesungguhan komitmen kehadiran para undangan ditunjukkan secara keukeuh, menembus hujan deras yang sedang mengguyur kota Surabaya. Ustadz Arif Mu’tashim menyampaikan sambutan sebagai ketua panitia, dengan Qori’ adalah ustadz Suhayl Karim. Sedangkan pemandu forum (host) adalah ustadz Agus Kiswantono, MT.

Ke-3 narasumber menyampaikan berbagai kebobrokan dan indikator ambruknya kapitalisme dari ke-tiga perspektif masing-masing dengan penjelasan yang impresif, mudah difahami dan sarat data. Semakin yakinlah para hadirin tentang sandyakalaning kapitalisme menuju kondisi ‘dying’/sekarat, dengan iringan harapan baru terbitnya fajar peradaban Islam yang berahmatan lil ‘alamin. [] rif

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *