Mantan Jubir Presiden: Pemerintah Sekarang Lemah Membela Kepentingan Rakyat
Mediaumat.id – Mantan Jubir Presiden RI ke-4 Adhie Massardi menuturkan bahwa pemerintah dan negara sekarang lemah dalam membela kepentingan Rakyat. “Pemerintahan atau Negara untuk kategori sekarang ini, sangat kuat untuk melindungi dirinya tapi sangat lemah dalam membela kepentingan rakyat,” ujarnya dalam Diskusi Online Media Umat: Negara Semakin Tak Berdaya? Ahad (13/2/2022) di kanal YouTube Media Umat.
“Karena untuk menurunkan harga minyak goreng saja tidak sanggup, untuk menurunkan harga listrik saja tidak sanggup, untuk menurunkan harga BBM saja tidak sanggup,” imbuhnya.
Adhie mengatakan, negara kuat dalam versi pemerintah yakni negara yang bisa menaikkan harga dan membuat undang-undang sesuai kepentingan dan kemauan pemerintah.
“Oligarki hari ini ada di dalam kekuasaan, membuat undang-undang untuk kepentingannya dia, kayak simbol-simbolnya Erik Thohir, pengusaha sekaligus oligarki baru, Luhut Panjahitan, Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan, dan ada yang lain-lain,” ujarnya.
“Padahal Negara yang kuat itu, bukan yang bisa memenjarakan orang dengan gampang, membungkam, mengepung satu desa, mengerahkan polisi begitu rupa, mematikan listrik internet dan lain-lain. Negara kuat itu, negara yang bisa mengangkat harkat dan martabat rakyatnya,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, ketika oligarki dalam kekuasaan membuat aturan seperti saat pandemi mendatangkan perangkat, membuat aturan, mendistribusikan dan menentukan harga PCR dan juga terkait royalti batu bara menjadi zero.
Mantan jubir presiden Gus Dur ini juga mengatakan bahwa jika kekuasaan berasal dari rakyat dan kekuasaan berasal dari Tuhan akan berbeda dalam hal pengelolaannya, artinya tindak-tanduk langkah-langkah seorang pemimpin tercermin dari kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.
“Jadi semua kebijakan itu harus untuk mensejahterakan rakyatnya tetapi di kita belakangan ini kekuasaan itu datangnya mula memang dari rakyat, proses demokrasi tapi faktanya kalau kita selidiki lagi, 15 tahun terakhir ini bukan dari rakyat,” pungkasnya. [] Lukman Indra Bayu