Gunung Semeru Meletus, Prof. Fahmi: Ini Ujian dari Allah

Mediaumat.id – Meletusnya Gunung Semeru  pada Sabtu sore (4/12/2021), dinilai Pakar Riset Sistem Informasi Spasial Prof. Dr. -Ing. Fahmi Amhar sebagai ujian dari Allah.

“Ini adalah ujian dari Allah untuk menguji kita siapa yang lebih baik amalnya,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Ahad (5/12/2021).

Ia mengutip Al-Qur’an Surah Al-Mulk ayat 1 dan 2 yang artinya: “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Oleh sebab itu, Prof. Fahmi berharap korban letusan Gunung Semeru agar bersabar dan tetap yakin bahwa qadha dari Allah itu selalu baik. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” ujarnya mengutip Surah Al-Baqarah ayat 216.

Selain itu, menurut Prof. Fahmi, peristiwa ini hendaknya menjadi pelajaran bagi korban, bahwa bencana ini tidak dapat dicegah, namun dapat diantisipasi.  “Semisal dengan bertempat tinggal di zona aman, membangun dengan adaptasi teknologi zona rawan erupsi, dan menyiapkan early warning system,” ungkapnya.

Prof. Fahmi juga berharap pada publik agar berempati, dengan memberikan bantuan kepada korban, baik harta, tenaga maupun advokasi dan mendesak agar pemerintah bersikap proaktif dalam penganggulangan bencana. “Publik (juga) jangan lupa mendoakan mereka,” ujarnya.

Sedangkan bagi pemerintah, ia berharap pemerintah wajib segera mengkoordinasi bantuan lebih baik, menanggulangi bencana agar tidak terulang di masa depan, termasuk menjaga agar seluruh perangkat early warning dapat berfungsi.  Ada informasi bahwa hampir seluruh sistem peringatan dini telah mati.

“Pemerintah juga wajib memberikan rehabilitasi dan recovery kepada seluruh korban, bila perlu melakukan relokasi tempat tinggal dan tempat usaha bagi mereka,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it