UIY: Mampu Satukan Umat, Aksi 212 Harus Terus Dijaga
Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengatakan, dikarenakan tone perjuangannya jelas dan kemampuannya menyatukan umat, aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III yang bermula pada 2016 di Jakarta, Indonesia, harus benar-benar dijaga. “Aksi ini harus dijaga, karena tone perjuangan yang sangat jelas serta kemampuan menyatukan umat,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Rabu (01/12/2021).
UIY menerangkan, di antara tone atau nada yang disuarakan Aksi 212 pada 2 Desember 2016, lalu ‘menelurkan’ aksi Reuni 212 di tahun 2017 dan 2018 adalah bela Islam, bela Al-Qur’an, bela ulama/habaib. Bahkan terakhir juga bela (bendera) tauhid.
Tone itulah yang menurut UIY, menjadi energi utama penggerak umat dari berbagai daerah dan lapisan. “Sejak sebelum tengah malam, dan terus bertahan hingga usai acara,” ungkapnya.
Sebuah aksi yang kata UIY sangat distingtif (khas) dan luar biasa tersebut, ternyata juga diikuti oleh umat lintas organisasinya, kelompok, jamaah, partai, dalam jumlah yang luar biasa besar. “Baru kali itu dalam sejarah negara ini ada aksi yang demikian besar dan demikian menggelegar,” ucapnya takjub.
Memang, lanjutnya, saat ini terkesan redup oleh karena berbagai sebab. Di antaranya, pangkal munculnya aksi, seperti kasus Ahok, pembakaran bendera tauhid, pilpres dan lainnya sudah berlalu. Sehingga dirasakan seolah aksi serupa seperti kehilangan momentum.
Kemudian, karena faktor sifat represif rezim yang luar biasa berikut framing radikalisme dan lain sebagainya. “Penangkapan tokoh-tokohnya, utamanya HRS, mungkin membuat sebagian umat, juga tokohnya, seperti menarik diri,” tandas UIY.
Atau memang belum ada kasus baru yang mampu menggerakkan sentimen keumatan seperti sebelummya. “Gabungan faktor-faktor tersebutlah, ditambah dengan suasana pandemi yang memang membatasi ruang gerak kita membuat aksi 212 seperti meredup,” analisis UIY.
Lantaran itu, ia pun menuturkan, bila sekarang tampak redup, yakinlah bahwa umat Islam tidak akan pernah redup. “Hanya menunggu momentum yang bakal menggerakkannya lagi. Apa itu? Allahu’alam,” pungkasnya.[] Zainul Krian