JKDN 2: Perlawanan Kaum Padri Membuat Jengah Belanda
Mediaumat.id – Salah satu fragmen penayangan premier film dokumenter sejarah Islam Jejak Khilafah di Nusantara 2 (JKDN 2), Rabu (20/10/2021) secara daring, mengungkapkan, perlawanan kaum Padri di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol di Minangkabau tetap berlangsung sengit sehingga membuat jengah Belanda.
“Apalagi adanya persatuan kaum Padri dengan Sultan Pagaruyung pasca konflik,” jelas Narator Film JKDN 2 Akhmad Adiasta.
Ketika Sultan Tunggal Bagagar Alam Syah (keponakan Sultan Pagaruyung), berhasil ditangkap dan dibuang Belanda ke Batavia, perlawanan semakin sengit. “Makin amuklah perlawanan rakyat Minangkabau,” ungkap narator.
Hingga akhirnya Batavia mengirim Frans David Cochius, seseorang yang dulu berhasil membuat strategi melumpuhkan Pangeran Dipenogoro di Jawa untuk mengalahkan Tuanku Imam Bonjol.
“Cochius memimpin invasi besar-besaran pasukan Belanda ke Minangkabau yang terdiri dari 148 perwira Eropa, 36 perwira pribumi, 1.103 tentara Eropa, 4.130 tentara pribumi yang berasal dari Jawa, Madura, Bugis, dan Ambon, termasuk sejumlah serdadu yang direkrut dari India dan Afrika,” jelas narator.
Pasukan Padri yang mendapat gempuran besar dari Belanda akhirnya terpecah. Satu per satu nagari di Minangkabau ditaklukkan dan banyak pemimpinnya yang syahid. “Sampai akhirnya pada 1873 Belanda berhasil mengepung dan menaklukkan Benteng Bonjol, markas pusat Pasukan Padri,” kata narator.
Tuanku Imam Bonjol pun ditangkap dengan strategi penjebakan. Setelah itu hegemoni penjajah di sana menjadi kuat.
“Tegaklah tiang bendera Belanda mengibari alam Minangkabau yang layu terjajah. Melengkapi derita Maluku, Makassar, Borneo, Jawa, dan setengah Pulau Sumatra yang sudah takluk dijajah sebelumnya,” pungkas narator.[] Fatih Solahuddin