Sri Mulyani Sebut Pemerintah Bisa Bayar Utang Asal Rakyat Bayar Pajak, FAKKTA: Tak Punya Empati
Mediaumat.news – Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meyakini pemerintah bisa membayar tunggakan utang apabila warga membayar pajak dinilai Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak tidak mempunyai empati kepada rakyat.
“Pernyataan ini tidak memiliki empati kepada rakyat. Di saat pandemi, rakyat sedang susah, malah diminta untuk meningkatkan kontribusi pajaknya,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (28/8/2021).
Menurutnya, pemerintah semestinya yang harus introspeksi bahwa pembayaran pajak yang selama ini tidak dikelola dengan baik. “Lihat, berapa triliun uang pajak yang dikorupsi? Berapa banyak uang pajak dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak produktif dan hanya menguntungkan segelintir pejabat? Berapa banyak uang pajak yang digunakan untuk membayar bunga utang?” ujarnya.
Ishak menilai, seharusnya pemerintah membenahi hal-hal itu dan jika hal itu dibenahi maka negara sesungguhnya tidak perlu berutang. “Apalagi jika sumber daya alam dikelola oleh negara maka pendapatan dari negara akan lebih dari cukup sehingga pemerintah tak perlu berutang,” ungkapnya.
Akan tetapi, menurutnya, langkah-langkah itu akan sulit dilakukan jika paradigma dan sistem yang digunakan pemerintah dalam mengelola negara masih menggunakan kapitalisme. “Namun jika menggunakan sistem Islam maka semua itu akan mudah. Pemerintah tidak akan kesulitan mengatur negara, rakyat pun akan sejahtera,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it