Bangun Seribu Rumah untuk Palestina, Bukan Kebohongan Pertama atau Terakhir Israel

 Bangun Seribu Rumah untuk Palestina, Bukan Kebohongan Pertama atau Terakhir Israel

Mediaumat.news – Kebohongan Israel soal perizinan pembangunan sekitar 1.000 unit rumah untuk warga Palestina di Area C, Tepi Barat. dinilai Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari BA.IR, M.Si. bukan kebohongan pertama dan terakhir yang dilakukan dan dijanjikan Israel.

“Ini bukanlah kebohongan yang pertama yang dilakukan oleh Israel dan bahkan mungkin bukan kebohongan terakhir yang dijanjikan terhadap hubungannya dengan Palestina,” ungkapnya kepada Mediaumat.news, Ahad (15/8/2021).

Menurut Iranti, Israel kerap kali melanggar perjanjian yang disepakati sebelumnya dengan Palestina. Salah satu yang bisa diindera atas kebohongan Israel adalah soal gencatan senjata yang dilanggarnya.

Ia memandang, pelanggaran yang dilakukan oleh Israel adalah bentuk kemunafikan. “Kemunafikan Israel sendiri karena Israel salah satu anggota PBB, kita sudah sama-sama paham bahwa PBB, organisasi yang banyak menghimpun negara di dunia hari ini adalah salah satu organisasi yang mempromosikan perdamaian,” ungkapnya.

Meskipun PBB merupakan organisasi yang mempromosikan perdamaian, tetapi menurutnya, Israel yang tergabung di dalamnya justru melakukan penjajahan, melakukan pencaplokan wilayah kepada hak-hak yang ada pada warga Palestina.

Menurutnya penguasa negeri Muslim tidak boleh menyikapi masalah Israel-Palestina ini secara parsial, namun harus komprehensif. “Bukan sekadar menghentikan serangan yang satu, menghentikan serangan yang berikutnya, kemudian memberikan donasi, memberikan shelter (penampungan) bagi warga Palestina yang terusir oleh kebiadaban Israel,” jelasnya.

Ia memandang, masalah utamanya ada pada hadirnya Israel. Menurutnya Jika benar-benar ingin memerdekakan Palestina maka Israel harus ‘dibumihanguskan’.

“Selama masih ada Israel, selama Israel ini disokong oleh kekuatan-kekuatan Barat, masih bisa dengan santai menjalankan pemerintahannya di Timur Tengah sana, masalah Palestina itu tidak akan pernah berakhir,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *