Indonesia Tempati Urutan Paling Bawah Peringkat Ketahanan Covid, Ahli: Sejak Awal Pemerintah Kurang Serius Melakukan Antisipasi

 Indonesia Tempati Urutan Paling Bawah Peringkat Ketahanan Covid, Ahli: Sejak Awal Pemerintah Kurang Serius Melakukan Antisipasi

Mediaumat.news – Indonesia tempati urutan paling bawah (53) peringkat ketahanan Covid versi Bloomberg, Ahli Farmasi Apt. Ilman Silanas, M.Kes menilai karena sejak awal ada kekurangseriusan pemerintah melakukan antisipasi.

“Bila dirunut ke belakang sejak awal wabah ini muncul, ada kekurangseriusan pemerintah dalam melakukan antisipasi,” ungkapnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (31/7/2021).

Menurutnya, pemerintah lebih banyak melakukan narasi-narasi yang tujuannya untuk menenangkan masyarakat tetapi tidak disertai dengan persiapan yang matang untuk menghadapi gelombang pandemi yang sudah terjadi di negara-negara maju.

Selain itu, Ilman mengatakan pemerintah tidak melaksanakan UU No. 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan, terutama pada poin jaminan negara pada kebutuhan rakyat di wilayah yang dikarantina. “Pemerintah lebih memilih menerapkan PPKM dibanding karantina. Konsekuensinya adalah PPKM membatasi kegiatan masyarakat dan pemerintah tidak memberikan jaminan kehidupan,” jelasnya.

Menurut Ilman, langkah penting ke depan adalah belajar dari negara yang berhasil mengatasi wabah seperti Norwegia.

“Norwegia menerapkan sistem yang ketat di awal pandemi, seluruh perbatasan ditutup kecuali dengan Finlandia dan swedia, tes untuk skrining covid mencapai 3 kali jumlah warganya, warga yang telah terdiagnosa diobati dengan baik sehingga kematian selama pandemi sebanyak 799 kematian selama pandemi,” ungkapnya.

Ilman mengatakan, pemerintah harus memperbaiki komunikasi publik yang terkesan acak-acakan. “Tidak sinkronnya narasi antara satu kementrian dan kementrian lain menjadikan tingkat kepercayaan masyarakat menurun,” tambahnya.

Untuk menjamin ketahanan imunitas komunal, Ilman menyarankan agar pemerintah menyediakan vaksin yang berkualitas, gratis, dan mudah diakses.

Terakhir, menurutnya perbaikan gizi masyarakat, penguatan infrastruktur kesehatan, obat dan alat kesehatan masih menjadi PR bagi Indonesia. [] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *