Covid 19 di Indonesia Semakin Menggila, Pamong Institute : Apanya yang Terkendali?
Mediaumat.news – Covid 19 di Indonesia semakin menggila, berkali-kali jumlah kasus masyarakat yang terinfeksi mencapai rekor tertinggi, angka kematianpun terus bertambah. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kasus covid 19 di Indonesia tidak terkendali, berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan oleh Menko Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini diungkap oleh Direktur Pamong Institute Wahyudi Al-Maroky.
“Apanya yang terkendali? Jumlah angka WNI yang sakit terus bertambah bukan berkurang. Bahkan Jumlah WNI yang meninggal juga terus bertambah, bukan berkurang. Apa yang terkendali, ” ujarnya saat wawancara dengan Mediaumat.news Rabu, (14/7/2021).
Ironisnya tak sedikit pula kematian karena Isoman (Isolasi Mandiri), rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertangani, pasokan oksigen pun mulai habis di banyak rumah sakit, sehingga masyarakat harus mencari sendiri tabung oksigen dengan sulit dan tentu harganya sangat tinggi.
“Jadi apanya yang terkendali? Dengan fakta tersebut, nampak Jelas covid-19 tak terkendali, ” ungkap Wahyudi.
Pernyataan Luhut Merupakan Kesombongan
Wahyudi juga menilai apa yang dikatakan Luhut merupakan bentuk aroganisme, merasa punya kewenangan dan kekuasaan, namun tak paham tentang iman dan pertanggung jawaban di Akhirat.
“Jika paham maka akan rendah hati, sopan dan hati-hati menjalankan amanah kekuasaannya karena takut ada pengadilan akhirat,” jelasnya.
Kasus Covid 19 di Indonesia juga dinilai menjadi ajang oligarki maupun politisi untuk mendapat keuntungan. Dalam situasi pandemi, justru jumlah kekayaan orang kaya semakin bertambah. Sementara rakyat miskin semakin sulit.
“Makin banyak pengangguran. Rakyat ingin bekerja dihadang aparat, disuruh pulang dan tinggal di rumah saja. Di sisi lain ada WNA, tenaga Kerja Asing dari Cina malah boleh masuk dan bekerja di negeri ini. Jelas ini kepentingan oligarki yang menunggangi negara untuk mengambil kebijakan yang menguntungkan kepentingan mereka,” jelas Wahyudi.[]Ghifari/Fatih Solahuddin