Inilah Tiga Faktor Pendorong Maraknya Penembakan Massal di Amerika
Mediaumat.news – Merespons laporan The Gun Violence yang menyebut setidaknya ada 260 kasus penembakan massal terjadi sejak awal 2021 di Amerika Serikat, Direktur Forum on Islamic Studies Farid Wadjdi mengungkap tiga faktor pendorongnya. “Dari tiga hal itulah yang menyebabkan maraknya penembakan massal di Amerika,” jelasnya kepada Mediaumat.news, Senin (14/6/2021).
Pertama, glorifikasi kekerasan terutama senjata api yang dilakukan negara Amerika termasuk yang dilakukan negara adidaya tersebut kepada negara lain di berbagai kawasan. “Ini tentu sangat berpengaruh secara karakter dari rakyatnya ketika negaranya cenderung mengglorifikasi kekerasan,” ungkapnya.
Kedua, retaknya kapitalisme yang gagal memberikan keamanan kepada rakyatnya sendiri. Di sisi lain negara tidak bisa melakukan pembatasan dengan alasan kebebasan. “Mereka juga tidak bisa melakukan pembatasan atau pelarangan senjata api dengan alasan kultur Amerika, kebebasan, akan tetapi maraknya senjata api ternyata menyebabkan maraknya pula kekerasan dengan senjata api,” jelas Farid.
Ketiga, meningkatnya kelompok-kelompok ultranasionalis yang mengagungkan supremasi kulit putih, dan menjadi pendukung fanatik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. “Kalau kita lihat saat Capitol Hall itu diduduki oleh pendukung-pendukung Trump, mereka tipikalnya adalah orang yang berpaham neo nazi atau ultra nasionalis yang mengagungkan kulit putih,” bebernya.
Seperti diketahui, laporan terbaru menyebut lebih dari 260 kali penembakan massal terjadi di Amerika selama 2021, bahkan ada 25 kasus di bulan Juni. Kelompok nirlaba yang menganalisis kasus penembakan The Gun Violence dilansir di The Hills merilis laporan tersebut, menyusul penembakan massal ke 267 pada Sabtu (12/6/2021), ketika dua pelaku melakukan aksi penembakan massal di pusat Kota Austin dan menyebabkan belasan orang terluka.[] Fatih Solahuddin