Bukti Lebih Lanjut Terjadinya Genosida di ‘Residential School’ Kanada

 Bukti Lebih Lanjut Terjadinya Genosida di ‘Residential School’ Kanada

Minggu ini, pemerintah Kanada mendapat kecaman setelah keturunan penduduk asli yang awalnya tinggal di tanah Kanada menemukan mayat dari 215 anak, sebagian berusia 3 tahun, terkubur di situs sekolah perumahan Pribumi terbesar di Kanada.

Mayat-mayat tadi telah dikonfirmasi dengan penggunaan radar yang bisa menembus tanah dan lebih banyak lagi mayat yang mungkin ditemukan. Menurut The Washington Post, “Dari abad ke-19 hingga 1970-an, lebih dari 150.000 anak-anak Bangsa Pertama diminta untuk mengikuti sekolah-sekolah Kristen yang didanai negara sebagai bagian dari program mengasimilasi mereka ke dalam masyarakat Kanada.

Mereka dipaksa masuk Kristen dan tidak diizinkan berbicara dalam bahasa ibu mereka. Banyak yang dipukuli dan dicaci maki, hingga disebutkan bahwa 6.000 orang meninggal.” Tentu saja, dengan mengabaikan kesalahan pemerintah dan rakyatnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyerukan Gereja Katolik di Roma yang letaknya jauh hanya untuk mengeluarkan permintaan maaf secara lisan.


Sangat bertentangan dengan propaganda melawan Islam, sebenarnya Baratlah yang secara brutal menjajah orang-orang non-Barat.

Tanah-tanah yang menurut orang Eropa terlalu panas untuk mereka tinggali menjadi sasaran dikenakannya institusi ekstraktif yang mengeksploitasi kekayaan, sumber daya alam, dan tenaga kerja mereka.

Tetapi tanah-tanah yang memiliki iklim yang mirip dengan di Eropa – Kanada, Amerika, Australia – mengalami hal yang terburuk, karena program genosida massal berusaha untuk menghilangkan sebagian besar penduduk asli dan meminimalkan, meminggirkan, dan menekan mereka yang tersisa untuk memberikan jalan bagi sejumlah besar orang dari Eropa.

Untuk menciptakan wilayah seperti negara asal mereka yang jauh dari kampung halaman mereka. Barat, bahkan hingga hari ini, tetap sangat rasis, dan keturunan penduduk asli dan lainnya terus ditindas di tanah mereka sendiri.

Hal ini sangat kontras dengan Islam, yang sepenuhnya mengintegrasikan penduduk asli ke dalam peradabannya, dan sepenuhnya memungkinkan mereka untuk tetap berpegang pada agama mereka sebelumnya, sebagaimana dibuktikan oleh jutaan orang Kristen Arab yang ada bahkan masih ada hingga hari ini, atau ratusan juta orang India. Penduduk Hindu yang nenek moyangnya hidup selama delapan abad di bawah kekuasaan Muslim.

Dengan izin Allah, umat Islam akan segera menggulingkan kolonialisme yang masih menjerat wilayah itu dan mendirikan kembali Negara Khilafah Islam yang berjalan di atas metode Kenabian (Saw) yang akan menyatukan semua negeri Muslim, membebaskan wilayah pendudukan Muslim, menerapkan syariat Islam, mengembalikan cara hidup Islami dan membawa cahaya Islam ke seluruh dunia.[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *