Minta Demo anti Perancis Dihentikan, Pengamat: PM Pakistan Lebih Layani Kepentingan Barat
Mediaumat.news – Perdana Menteri (PM) Imran Khan yang meminta penghentian demonstrasi anti Perancis di Pakistan terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, dinilai sebagai penguasa yang lebih melayani kepentingan-kepentingan Barat.
“Ini menunjukkan penguasa-penguasa negeri Islam lebih melayani kepentingan-kepentingan Barat,” ujar Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi kepada Mediaumat.news, Selasa (20/4/2021).
Maknanya, kata Farid, penguasa negeri-negeri Islam termasuk Pakistan lebih khawatir terhadap kemarahan, ketidaksukaan, ketidakridhaan Barat dibanding dengan ketidaksukaan rakyatnya sendiri terhadap penghinaan yang terjadi.
Bahkan, ungkapnya, PM Khan juga melarang, membubarkan serta menangkap pemimpin aksi terhadap Perancis. “Sampai-sampai PM Pakistan justru melakukan tindakan seperti melarang, membubarkan atau menghentikan serta menangkap pemimpin (aksi),” ungkapnya.
Padahal, sebagai penguasa negeri Muslim yang memiliki otoritas dan legalitas dalam hubungan antar negara, termasuk Perancis, Khan seharusnya melakukan tindakan nyata. Paling tidak memutuskan hubungan diplomatik. Bukan sekadar menyatakan ketidaksukaannya terhadap Perancis yang telah menghina Islam.
Walaupun, nyatanya, pemutusan hubungan diplomatik tersebut tidak signifikan menghentikan penghinaan terhadap Rasulullah SAW. Namun Farid menekankan, hal itu sebagai bentuk peringatan keras. “Itu suatu peringatan yang keras dan tegas,” tambahnya.
Sebab, harapan menghentikan secara signifikan hal tersebut hanya bisa dilakukan jika syariat Islam benar-benar ditegakkan. “Untuk menghentikan secara signifikan itu adalah kalau benar-benar syariat Islam itu ditegakkan,” pungkasnya.[] Zainul Krian