Prof. Daniel Ungkap Agenda Besar Kelompok Sekular Radikal
Mediaumat.news – Melihat posisi umat Islam dalam konstelasi politik saat ini, Cendekiawan Muslim Prof. Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D., M. RINA ungkap ada agenda besar dari kelompok sekular radikal.
“Agendanya, menyingkirkan agenda Islam. Dan sebetulnya juga menghancurkan republik ini,” ungkapnya dalam Diskusi Spesial Ramadan: Parade Kezaliman Jelang Ramadhan, Indonesia Hendak Dibawa ke Mana? Ahad (18/04/2021), di kanal YouTube Khilafah Channel.
Lebih lanjut, Prof. Daniel menunjukkan sebuah sejarah Nusantara berikut ratusan suku dengan pemahaman yang berbeda di dalamnya, mampu keluar dari sukuisme yang primordial hingga menjadi komunitas baru sebuah bangsa yang lebih kosmopolit serta memiliki citra international ketika Islam datang sebagai perekat.
Namun oleh kelompok sekular radikal yang dikomandani The West Wing Gedung Putih, perekat itu diagendakan untuk disekularisasi dan dihilangkan. “Agenda untuk memecah belah bangsa ini sudah lama terjadi. Terutama dengan menghilangkan perekat Islam itu,” ungkapnya.
Bahkan, tambahnya, instrumen sekularisasi berupa persekolahan sudah terjadi sejak orde baru dengan tujuan menyiapkan masyarakat buruh untuk kepentingan investasi asing. “Di samping terjadi proses sekularisasi, terjadi penjongosan massal sebetulnya,” paparnya.
Bersamaan itu, Prof. Daniel menambahkan, hal itu juga menyebabkan kekuatan politik umat Islam menurun. Sebab menurutnya, cenderung membentuk masyarakat buruh yang hanya terampil bekerja. Tapi cukup dungu karena bekerja bagi kepentingan asing.
Terbentuk Pengkutuban
Dalam proses sekularisasi tersebut, menurutnya telah membentuk pengkutuban. Pertama, agenda war on terror (WoT) yang dikomandani The West Wing Gedung Putih untuk menyudutkan umat Islam.
Kedua, upaya Cina memasuki kepemimpinan regional dan internasional yang agak kosong karena Amerika saat ini menghadapi kerapuhan internal dalam negerinya. “Kita lihat ada agenda one belt one road (OBOR), yaitu agenda Cina untuk menjadikan negeri-negeri yang penting sekitarnya menjadi satelit,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut Daniel, saat ini sedang berlangsung perang kepentingan dua sayap sekular radikal di kawasan timur termasuk Nusantara. “Sekuler garis kanan radikal sebetulnya yang ada di Gedung Putih. Dan kemudian juga sekuler kiri yang memanfaatkan agenda Cina di Nusantara,” paparnya.
Oleh karena itu, umat Islam sebagai salah satu kontributor penting dalam republik ini, oleh Prof. Daniel, diharapkan ikut bertanggung jawab dan tidak membiarkan agenda itu berlangsung begitu saja. “Kita mesti bergerak ke arah baru untuk memajukan agenda-agenda Islam sebagai satu opsi baru,” pungkasnya.[] Zainul Krian