Direktur Pamong Institute: Tanpa Khilafah Peluang Islam sebagai Rahmatan lil Alamin Hilang

 Direktur Pamong Institute: Tanpa Khilafah Peluang Islam sebagai Rahmatan lil Alamin Hilang

Mediaumat.news – Merefleksi 100 tahun tragedi runtuhnya khilafah, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyebut kerusakan yang paling parah di bidang pemerintahan akibat tidak adanya khilafah adalah hilangnya peluang Islam sebagai rahmatan lil alamin.

“Kerusakan yang paling parah adalah hilangnya peluang Islam sebagai rahmatan lil alamin. Jadi Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam tidak punya peluang untuk dilakukan,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (20/02/2021).

Wahyudi menilai, dengan tidak digunakan aturan Islam dalam pemerintahan, maka peluang Islam untuk menjadi rahmat untuk seluruh alam jadi tertutup. Dampaknya tidak ada lagi institusi yang melindungi ajaran Islam, simbol-simbol Islam, melindungi umat Islam dan para ulamanya. Lebih jauh lagi tidak ada yang melindungi keseimbangan alam. Karena tidak dikelola dengan Islam, maka keseimbangan alam jadi terganggu dan muncul bencana di mana-mana, sehingga kekayaan alam tidak lagi jadi rahmat.

Ia mengatakan, umat Islam tidak mungkin berharap pada sistem pemerintahan sekuler saat ini, baik otokrasi ataupun demokrasi untuk menerapkan Islam. Sebab sistem-sistem itu tidak dirancang untuk menerapkan Islam.

“Jadi mula sebagai pangkal munculnya kerusakan setelah pasca runtuhnya khilafah adalah karena Islam tidak digunakan untuk mengatur aspek kehidupan kita dalam konteks pemerintahan. Dan pemerintahan yang didesain untuk menggunakan sistem Islam hanya khilafah,” ungkapnya.

Ia berpesan, siapa pun yang ingin hidup penuh rahmat dan jauh dari musibah mestinya berupaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Umat Islam sebagai mayoritas penduduk negeri ini punya kewajiban untuk mewujudkan itu.

Wahyudi juga mengingatkan, tidak ada satu sistem pemerintahan yang melindungi, menjaga, dan menjamin kebebasan akidah agama serta iman dari umat-umat beragama lain kecuali dengan sistem khilafah. Dan ini terbukti dalam sejarah panjang penerapan Khilafah.

“Beda dengan sekarang. Banyak sekali yang mempersoalkan ajaran Islam, melecehkan, dan seterusnya tidak ada yang membela karena tidak ada institusi khilafah. Karena khilafah itu sebagai perisai umat Islam,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *