Tanpa Khilafah, Umat Islam Kehilangan Kekuatan Politik Global, Lemah dan Tertindas

Mediaumat.news – Pengamat Politik Internasional Farid Wajdi mengatakan, tanpa Khilafah umat Islam kehilangan kekuatan politik global sehingga menjadi lemah dan tertindas.

“Kehilangan kekuatan politik global ini, umat Islam di negeri-negeri Islam menjadi lemah, rentan terhadap serangan musuh. Sehingga terjadi banyak penindasan terhadap umat Islam,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Kamis (18/02/2021).

Menurut Farid, kerusakan politik umat Islam yang paling parah adalah tanpa khilafah. Sebab tanpa Khilafah umat Islam kehilangan dua hal sebagaimana dikatakan Imam al-Mawardi dalam kitabnya.

Pertama, kehilangan institusi dan pemimpin yang menjaga agama Islam, yang melindungi kemuliaan Islam, menerapkan syariat Islam, menyebarkan dakwah Islam, dan memuliakan para ulama.

Kedua, kehilangan institusi yang mengurus urusan kaum Muslimin di berbagai bidang. Sehingga umat Islam dipimpin oleh pemimpin yang tidak amanah dan diatur bukan berdasar syariat Islam.

Ia menilai dua hal inilah yang merupakan kehilangan pokok ketika khilafah tidak ada, termasuk bagi umat Islam di Indonesia. Jadi relevansi perjuangan penegakan kembali khilafah adalah agar umat Islam kembali memiliki dua hal tersebut.

Farid memandang, ketika syariat Islam tidak diterapkan maka umat Islam diatur oleh aturan kapitalisme liberal, yang menyebabkan kekayaan alam di negeri Islam dijajah dan dirampok, hartanya tidak terlindungi, serta umatnya pun tidak terjaga.

Ia menegaskan, khilafah adalah bagian dari syariat Islam, yang akan menerapkan syariat Islam secara total. Beriman pada hukum-hukum Allah adalah bagian keimanan dalam Islam dan menjalankan syariat Islam adalah bukti dari keimanan tersebut.

“Karena itu perjuangan penegakan khilafah adalah untuk membuktikan keimanan seorang Mukmin,” ucapnya.

Terakhir Farid menyebut, keyakinan akan kembalinya khilafah harus dijaga di tengah-tengah umat Islam karena ini adalah janji Allah SWT.[] Agung Sumartono