Tidak Ingin Banjir Terulang, Warga Harap Pemerintah Rehabilitasi Hutan dan Hentikan Eksploitasi Alam
Sekitar satu bulan lamanya warga Handil Negara Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut merasakan terendamnya air di rumah mereka. Akibatnya, mereka terpaksa mengungsi keluar dari desa yang dihuni 220 KK atau sekitar 667 jiwa tersebut.
Kepala Desa Supian Sauri, menjelaskan saat puncak banjir yang memaksa warga untuk mengungsi, ketinggian air mencapai 1,5 meter dari jalan desa.
“Semua mengungsi keluar, kalau kami masih pulang pergi ke sini agar pelayanan warga tetap berjalan” terangnya.
Dengan kondisi yang sangat miris tersebut, ia berharap pemerintah terkait hadir agar banjir tidak terulang lagi di desa mereka.
“Seumpama banjir ini karena penebangan pohon, tolonglah supaya dihentikan,” harapnya yang diamini warga lainnya.
Tim Relawan ISN posko Tanah Laut yang dipimpin Ustaz H Ramadhani menyalurkan 100 paket sembako ke desa ini Senin (25/1).
Perjalanan menuju desa ini tidak berjalan mulus. Dua armada pengangkut logistik bantuan harus melintasi kubangan air setinggi setengah meter di sepanjang jalan desa.
Walhasil, salah satu mobil armada bantuan sempat mogok usai melewati kubangan air yang memperparah kondisi jalan hingga berlubang tersebut.
Di sela-sela penyerahan bantuan, Ustaz Ramadani mengingatkan agar kita tetap bersabar terhadap setiap musibah yang terjadi.
Meski begitu, beliau tetap menyampaikan bahwa ada musibah yang terjadi karena ulah tangan manusia.
” Banjir tidak hanya karena hujan tapi juga karena penebangan pohon, pertambangan besar dan lainnya sehingga yang menyerap air tidak ada lagi,” jelasnya.
Untuk kerusakan tersebut, jelasnya, perlu upaya serius dari pihak terkait untuk mengatasinya.[]