PBB Tunjuk Volcker Sebagai Ketua Misi UNITAMS, HT Sudan: Tolak Intervensi Asing!
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menunjuk utusan Jerman Volker Perthes sebagai Ketua Misi Dukungan Pemerintahan Transisi Terpadu Perserikatan Bangsa Bangsa di Sudan (UNITAMS) pada Jumat (8/1) lalu. Menanggapi hal tersebut, Hizbut Tahrir wilayah Sudan (HTS) menegaskan untuk menolak campur tangan asing dalam masalah Sudan.
Sebagaimana tertulis dalam pernyataan pers tertanggal 10 Januari 2021, Hizbut Tahrir Sudan menilai bahwa saat ini Sudan menjadi tempat persekongkolan internasional.
HTS juga menuding bahwa penguasa Sudan hanyalah boneka dan mainan yang dimanipulasi oleh kaum kafir Barat untuk keuntungannya sendiri.
Selain itu HTS juga menolak campur tangan terang-terangan ini dalam urusan negara kami, dan menempatkan Sudan di bawah mandat internasional.
Berikut kutipan pernyataan pers (terjemah) dari HTS yang diterima redaksi mediaumat.news:
Pernyataan Pers
Perserikatan Bangsa-Bangsa Menunjuk Volcker Sebagai Ketua Misi UNITAMS Untuk Mendukung Pemerintahan Transisi di Sudan Sementara Umat Ingin Menunjuk Seorang Khalifah bagi Umat Islam
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, menunjuk orang Jerman, Volker Perthes, sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal dan Ketua Misi Dukungan Pemerintahan Transisi Terpadu Perserikatan Bangsa-Bangsa di Sudan (UNITAMS). (SUNA, 8/1/2021).
Pemerintahan Transisi, melalui Perdana Menteri Hamdok, menuntut adanya intervensi pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam sebuah surat yang dikirimkannya kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir Januari 2020. Website berbahasa Arab Al-Quds Al-Arabi menyatakan pada tanggal 9/2/2020: “Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok, meminta otorisasi Dewan Keamanan PBB untuk membentuk misi politik khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa di bawah Bab VI,” seperti dinyatakan dalam surat tersebut: “Mandat calon misi PBB harus mencakup seluruh wilayah Sudan! “Hamdok meminta PBB untuk” memberikan dukungan teknis dalam membuat konstitusi, reformasi hukum dan peradilan, reformasi layanan sipil dan sektor keamanan, “dan menyerukan untuk” mencapai rekonsiliasi antara komunitas lokal, untuk tercapainya perdamaian, keadilan masa transisi, perlindungan warga sipil, dan membangun kemampuan kepolisian nasional sedemikan rupa termasuk Pengerahan Para Penasehat Kepolisian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Afrika. ”
Penunjukan Volcker orang asal Jerman ini, terjadi setelah kandidat sebelumnya ditolak; yang pertama adalah Nicholas Haysom, dari Afrika Selatan, yang ditolak oleh Perdana Menteri Hamdok, dan yang kedua adalah Jean-Christophe Billiard dari Prancis, yang juga ditolak oleh komponen militer dalam Pemerintahan Transisi. Penolakan ini menegaskan bahwa setiap pihak dalam pemerintahan menginginkan ketua misi berada di pihaknya, atau lebih tepatnya, di pihak tuan mereka yang mereka layani. Di sini ketidaksepakatan Amerika-Eropa tampak jelas. Meskipun yang terpilih belakangan ini tampaknya berasal dari Eropa (asal Jerman), namun kepuasan Amerika terhadapnya cenderung tidak mengancam kepentingannya, terutama sejak ia bekerja di American University of Beirut dari tahun 1991 hingga tahun 1993), dan bekerja sebagai asisten utusan internasional untuk Suriah, Staffan de Mistura, dan tidak ada keraguan bahwa kepentingan bersama dari dua kutub konflik internasional; Amerika dan Inggris adalah orang ini (Volker) yang memusuhi Islam, dan penolakannya terhadap istilah ‘Musim Semi Arab’, dan klaimnya bahwa Islam tidak akan mencapai kekuasaan di negara-negara Musim Semi Arab, melainkan akan mendukung model kapitalis Barat! !
Sungguh memalukan bahwa negara kita, Sudan, adalah tempat persekongkolan internasional, dan bahwa penguasa kita hanyalah boneka dan mainan yang dimanipulasi oleh kaum kafir Barat untuk keuntungannya sendiri.
Kami dari Hizbut Tahrir Wilayah Sudan menolak campur tangan terang-terangan ini dalam urusan negara kami, dan menempatkan Sudan di bawah mandat internasional. Kami memobilisasi energi kaum Muslim di Sudan untuk memulihkan sistem Khilafah (Khilafah), menghentikan para penguasa boneka ini, mengubahnya, dan membawa Islam ke tampuk kekuasaan.
لِمِثْلِ هٰذَا فَلْيَعْمَلِ الْعٰمِلُوْنَ
“Untuk (kemenangan) serupa ini, hendaklah bekerja orang-orang yang mampu beramal.” (QS. As-Saffat: 61).
Ibrahim Othman (Abu Khalil)
Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir
Wilayah Sudan