Masyarakat Gorontalo Kecam Penghina Nabi
Kurang lebih 300 massa aksi dari Aliansi Pecinta Rasul Gorontalo menggelar Aksi Bela Nabi di simpang lima Telaga, Gorontalo pada Rabu (4/11/2020).
Massa aksi sudah berkumpul di kawasan Simpang Lima sejak pukul 15.30 waktu setempat. Kemudian tepat pukul 16.00 aksi dimulai. Diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan sholawat asyghil, suasana aksi begitu khusyu’.
“Tujuan digelarnya aksi ini adalah untuk menyampaikan kecaman atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh presiden Prancis Emmanuel Macron” kata koordinator Aliansi Pecinta Rasul Gorontalo, Abd. Aziz.
Kibaran bendera tauhid Rayah dan Liwa’ turut mewarnai jalannya aksi. Selain itu, spanduk dan poster yang bertuliskan kalimat-kalimat kecaman terhadap penghina Nabi juga terlihat dibawa oleh peserta aksi. Selain spanduk berbahasa Indonesia, terdapat pula spanduk bertuliskan lafadz arab dengan kalimat Labbaik Yaa Rasulullah dan kalimat sholawat atas Nabi Muhammad SAW.
Selama berjalannya aksi, para peserta begitu semangat karena dibakar kemarahan atas penghinaan kepada Rasulullah SAW. Para orator menyampaikan kecaman atas penghinaan Rasulullah dan Islam, serta menyeru masyarakat untuk segera meninggalkan kapitalisme sekulerisme.
Di akhir acara, dibacakan pernyataan sikap Aliansi Pecinta Rasulullah Gorontalo, antara lain:
- Menuntut pemerintah Perancis untuk menghentikan segala bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw.
- Menuntut pelaku penghinaan ini dihukum mati bila dia seorang muslim. Bila pelakunya orang kafir dari kalangan Yahudi atau Nasrani, juga dihukum mati kecuali mereka bertaubat dan masuk Islam. Demikianlah ketentuan syariah Islam sebagaimana dinyatakan Imam As-Syaukani, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.
- Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu-membahu dalam membela kehormatan Nabi Muhammad SAW.
- Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menolak dengan keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekularisme dan liberalisme yang di atas paham itulah kebebasan berekspresi tanpa kendali tegak dengan segala implikasi buruknya seperti pembuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad saw.
- Menyerukan kepada seluruh umat Islam agar sungguh-sungguh berjuang menegakkan Islam. Karena hanya hukum Islamlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan itu, serta melindungi kehormatan Islam dan umatnya, sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad saw. Ketegasan sang Khalifah, yang akan mengobarkan jihad melawan Inggris itulah yang akhirnya menghentikan rencana jahat itu sehingga kehormatan Nabi Muhammad SAW tetap terjaga.
Setelah pembacaan pernyataan sikap, acara ditutup dengan do’a. []AH