Ini Penyebab Calon Tunggal Pilkada 2020 Marak
Direktur Pamong Institute Wahyudi al Maroky mengungkapkan maraknya fenomena calon tunggal dalam Pilkada 2020. “Karena adanya partai yang kuat, punya calon yang kuat sehingga calon lain tidak punya peluang untuk maju sekali pun maju pasti kalah sehingga yang ada hanya calon tunggal,” ujar Direktur Pamong Institute Wahyudi al Maroky kepada Mediaumat.news, Kamis (10/9/2020).
Ia juga menyebutkan alasan mengapa mayoritas calon tunggal tersebut punya hubungan dengan partai PDIP. “Tentu orang sudah tahu kalau ini punya akses kekuasaan yang kuat dan kalau akses kekuasaannya kuat maka akses pendanaannya juga jadi kuat, karena di belakang penguasa itu ada investor-investor politik,” tambahnya.
Menurutnya, pengaruh kekuasaan dan pengaruh keuangan untuk mendanai itu yang memperkuat kandidat bisa maju atau tidak bahkan bisa menang atau tidak.
Jadi, lanjutnya, meskipun negara ini menganut sistem demokrasi tetapi sebenarnya yang muncul bukan demokrasi, kekuasaan bukan di tangan rakyat tetapi kekuasaan di tangan oligarki atau segelintir orang yang punya akses kekuasaan dan akses keuangan sehingga bisa mendudukkan siapa pun untuk berkuasa di daerah yang mereka kehendaki.
“Kalau itu terjadi semestinya rakyat bisa sadar bahwa demokrasi hasilnya tidak mendapatkan pemimpin yang baik tapi pemimpin yang populer yang punya akses kekuasaan dan akses keuangan,” pungkasnya.[] Ghifari Ramadhan