Pandemi Global, Kegelapan, Dan Ideologi Gagal Itu…

 Pandemi Global, Kegelapan, Dan Ideologi Gagal Itu…

Oleh: Lukman Noerochim

Wabah virus corona menyebar dengan cepat. Virus yang diperkirakan asal Wuhan, China, menyebar ke banyak negara lainnya di dunia.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, jumlah total korban terinfeksi corona mencapai lebih dari 118 ribu di seluruh dunia, dengan korban meninggal sebanyak 4.262 orang. Dari total itu, sekitar 81.000 kasus terpusat di China. Selain China, Indonesia dikabarkan terus mengalami lonjakan kasus.

Penularan yang begitu cepat, bisa terjadi juga diakibatkan kelalaian penguasa dalam menegakkan aturan dan melayani kepentingan masyarakat, dan buruknya ri’ayah atau pengaturan masyarakat. Itu bisa jadi merupakan faktor paling signifikan terjadinya bencana. Semua itu masih diperparah dengan buruknya ri’ayah dalam menangani dan mengatasi bencana.

Sistem anggaran yang tidak adaptable untuk atasi bencana, pejabat dan petugas yang tidak kompeten dan abai mengadakan dan mengawasi penularan, penguasa dan politisi yang lalai mengurusi dan menjamin kemaslahatan rakyat, dsb. Semuanya itu saling terkait dan berhulu pada paham politik kapitalisema, ide mendasar bahwa semua itu diserahkan kepada mekanisme pasar dan proses demokratis, dan ideologi sekuler kapitalisme.

Di AS, pandemi virus Corona telah memunculkan fenomena baru dengan dutemukannya banyak pelanggan baru senjata api. Sebagian besar di antaranya adalah penduduk Amerika keturunan Asia. Mengutip situs Independent, Senin malam, 16 Maret 2020, antrean panjang di depan toko senjata terlihat dari California, Alabama, hingga New York. Dan, tidak semua yang mengantre adalah penggemar senjata api, tetapi juga warga yang baru pertama kalinya membeli senjata. Jumlah korban dan kasus virus Corona di Amerika memang terus meningkat beberapa hari terakhir. Mengutip South China Morning Post, tercatat ada 3689 kasus dan 68 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika per hari ini.

Padahal, frekuensi pembunuhan seperti di AS sebelumnya cukup besar, dan jumlah korban yang tewas di setiap kejadian, jauh lebih tinggi di AS daripada di negara-negara Barat lainnya, namun ini lebih terkait dengan kemudahan akses orang Amerika pada senjata otomatis daripada perbedaan pada derajat keterasingan atau kemarahan yang dirasakan oleh para pembunuh.

Sementara pembunuhan terjadi di seluruh dunia, dan pembunuhan itu sendiri adalah setua sejarah manusia, peradaban Barat terkendala dengan fenomena pembunuhan tanpa motif, dan kita harus bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Ideologi Barat di dalamnya hampa dan gagal untuk memberikan ketenangan atau tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Masyarakat yang terbentuk atas konsep-konsep Barat mendorong agama agar jauh dari kehidupan bermasyarakat, dan menyebabkan banyak orang merasa kehilangan. Ada lebih sedikit tempat ibadah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sementara hobi berkembang dengan pesat, rekreasi, liburan, harta benda dan kesenangan bersaing untuk mengisi kehampaan itu. Bagi banyak orang, hidup adalah suatu karnaval yang sia-sia yang merupakan penggembaraan dari mode ke film hingga fantasi dalam pencarian tanpa akhir bagi makna: yang bagi sebagian orang, terlalu banyak mengalami frustrasi dan kegagalan. Inilah era kegelapan peradaban kapitalisme. Dunia butuh Islam.[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *