Hizbut Tahrir Memulai Kampanye Global dalam Peringatan 99 Tahun Tanpa Khilafah

 Hizbut Tahrir Memulai Kampanye Global dalam Peringatan 99 Tahun Tanpa Khilafah

99 tahun lalu tepat di bulan Rajab Khilafah terakhir resmi dibubarkan. Hal ini berarti setahun lagi akan genap seabad umat Islam hidup tanpa naungan Khilafah. Hizbut Tahrir dalam pres rilisnya tertanggal 11 Rajab 1441 H menyerukan kepada Umat Islam untuk menegakkan Khilafah sebelum peringatan seratus tahunnya.

Dalam press rilis tersebut, HT mengatakan memulai kampanye global yang mendunia dalam peringatan 99 tahun runtuhnya Khilafah.

Amir Hizbut Tahrir al- ‘Alim al-Jalil ‘Atha’ bin Khalil Abu al-Rasytah juga akan memberikan sambutan pada kesempatan 99 tahun peringatan runtuhnya Negara Khilafah, melalui siaran khusus di channel al-Waqiyah, setelah Maghrib, pada hari Ahad, atau Senin malam, 28 Rajab al-Muharram 1441 H./23 Maret 2020 M.

Berikut kutipan lengkap pres rilis yang diterima redaksi mediaumat.news:

 


Nomor: 014/1441 H.
Jum’at, 11 Rajab 1441 H/6 Maret 2020 M

Press Release:

Pada Peringatan 99 Tahun Penghapusan Khilafah, Tegakkanlah Khilafah Sebelum Peringatan Seratus Tahunnya

99 tahun berlalu… dan setahun lagi menjadi genap seabad. Pada bulan Rajab ini, peringatan runtuhnya Khilafah kembali menyapa kita. Sungguh, hal ini mengingatkan kita bahwa umat Islam sudah sangat terlambat membaiat Imam (Khalifah) selama bertahun-tahun! Lalu apakah Anda akan menegakkannya hari ini sebelum peringatan seratus tahun?

99 tahun berlalu… dan masalah hilangnya “kemuliaan dan kehormatan” di antara bangsa-bangsa telah menjadi isu yang dengannya membuat darah mendidih di dalam urat-urat nadi umat Islam, sehingga siapapun bisa menyaksikan bahwa umat telah bangkit melakukan revolusi yang belum pernah dilihat sebelumnya, dan rezim-rezim otoriter terjungkal di mana sebelumnya orang berpikir bahwa kekuatannya tidak akan ditumbangkan. Apakah Anda akan menegakkannya hari ini sebelum peringatan seratus tahun?!

99 tahun… dan kaum kafir kolonial Barat terus membolak-balikkan rencana busuknya, mengatur berbagai narasi konspirasi kotor, dan terus mencari bagaimana memperbaharui cara dan metodenya agar umat Islam tetap rapuh tanpa negara pelindungnya, dan lemah tanpa kekuatan. Lalu apakah Anda akan menegakkannya hari ini sebelum peringatan seratus tahun?!

Kita masih melihat Khilafah terus menerus diperbincangkan sepanjang waktu di tengah para tokoh, masyarakat, di tiap – tiap rumah warga, serta tidak luput dibicarakan melalui mulut para pembenci-pembencinya, juga menjadi topik pembahasan pada sejumlah program, dan di dalam berbagai artikel. Khilafah masih menjadi opini umum di kalangan kaum Muslim, namun semuanya masih bingung bagaimana mengembalikannya!

Umat hari ini menyadari keagungan jika khilafah tegak kembali; setiap orang menyadari bahwa jika khilafah tegak, maka ia akan kembali mengkonsentrasikan kekuatan umat untuk menjadi dahsyat, dan menjalankan perannya guna menjadi penyelamat dunia ini dan seisinya. Bagaimana mungkin kita tidak menyadari kebesaran Khilafah, yaitu negara yang penduduknya telah melampaui satu setengah miliar, dimana satu setengah miliar muslimin dan muslimah menganggap satu sama lain sebagai saudara dalam satu keluarga yang tersebar di seluruh penjuru bumi. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ﴾

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,” (QS al-Hujurat [49] : 10).

Sesungguhnya kebesaran umat Islam tidak terpisahkan dari terpenuhinya 3 prasyarat kebesaran bagi bangsa-bangsa, yaitu “umat, ideologi dan negara”. Adapun tentang umat, eksistensi mereka ada, dan bahkan hari ini dalam kondisi penuh dengan vitalitas perjuangan dan semangat, di mana para pemuda dan pemudinya telah siap menyambut dan mengisi khilafah di berbagai bidang.

Adapun ideologi, maka ia juga ada, di mana rinciannya dijelaskan dan penerapannya dipelajari oleh kelompok-kelompok yang memiliki loyalitas tinggi hanya pada Islam, terutama pergerakan Hizbut Tahrir, yang mempersiapkan kembalinya “negara Khilafah yang maju”. Untuk itu Hizbut Tahrir mempersiapkannya sistem politik yang sesuai syariah dan diambil dari sumber-sumber perundang-undangan Islam.

Adapun negara, artinya kekuatan. Sebab negara mengumpulkan semua potensi umat yang tersebar, dan menjadikannya dalam satu kepalan tangan; memanajemen semua potensinya yang tersebar, dan menjadikan umat Islam sebagai satu kekuatan yang produktif. Eksistensi negara bagi umat Islam adalah minuman jernih yang luar biasa segar, dan obat yang mujarab dan ajaib. Maka dengan berdirinya negara Islam, kekuatan umat akan terorganisir sempurna dan seluruh potensi umat mampu diberdayakan secara totalitas. Sementara tidak adanya Khilafah, umat jatuh tersungkur, dan Sumber Daya Alamnya dicuri para kapitalis.

Untuk itu, kita harus menyadari bahwa kembalinya pelindung umat Islam dengan negaranya yang agung akan menjadi peristiwa dahsyat yang dentumannya bagaikan kekuatan nuklir dalam sejarah umat manusia, dimana seluruh bangsa-bangsa akan belajar kepada khilafah bagaimana mencegah dan mengobati secara efektif seluruh epidemi dan berbagai penyakit, serta menindak keras siapapun yang menyebarkan bioterorisme, dan khilafah akan mengedukasi para penyembah sapi di India untuk meninggalkan ajaran-ajaran yang keliru, serta khilafah akan membuat kaum musyrik akan merasakan akibat buruk yang disebabkan oleh kezaliman mereka sendiri kepada kaum muslim.

Untuk itu, dengan menyebut nama Allah, dan hanya berharap berkah dari-Nya, kami memulai kampanye global yang mendunia dalam peringatan 99 tahun runtuhnya Khilafah. Melalui kampanye global ini, kami menyerukan kepada umat Islam, rakyatnya, ulamanya, tentaranya, dan tokoh-tokoh berpengaruhnya untuk bersegera menegakkan Khilafah sebelum berlalunya peringatan ke-100 tahun! Sehingga kita memperoleh keridhoan Allah SWT dan sejarah akan mencatat bahwa kita adalah umat yang mampu mengembalikan Khilafah ke dunia dalam waktu kurang dari seratus tahun.

Pada kesempatan ini akan ada sambutan yang sangat bermakna dari Amir Hizbut Tahrir al- ‘Alim al-Jalil ‘Atha’ bin Khalil Abu al-Rasytah hafizhahullah (semoga Allah menjaganya), pada kesempatan 99 tahun peringatan runtuhnya Negara Khilafah, melalui siaran khusus di channel al-Waqiyah, setelah Maghrib, pada hari Ahad, atau Senin malam, 28 Rajab al-Muharram 1441 H./23 Maret 2020 M.

Dari Ubai bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda:

))بَشِّرْ أُمَّتِي بِالسَّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ وَالتَّمْكِينِ فِي الْبِلَادِ …))

“Berilah kabar gembira kepada umatku dengan kecemerlangan, ketinggian dan kemenangan di berbagai negeri…” (HR. al-Hakim).
Insinyur Salah Eddine Adada
(Direktur Kantor Media Pusat – Hizbut Tahrir)

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *