Kewajiban Menegakkan Khilafah adalah Kewajiban Asasi dan Paling Agung
“Kewajiban menegakkan Khilafah adalah kewajiban yang asasi di antara kewajiban-kewajiban yang lain, dan ia merupakan kewajiban yang paling agung dalam mengatur dan menjamin kemaslahatan manusia, karena banyak kefardhuan-kefardhuan lain yang sangat bergantung dengan tegaknya Khilafah”, tegas Gus Azizi Fathoni khadim Kuttab Tahfidz Al-Utrujah Kota Malang dalam Multaqo Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah se-Malang Raya pada Sabtu (2/11/2019).
Tema “Merajut Ukhuwah untuk Mewarisi dan Mengamalkan Syariat Rasulullah” terpampang sebagai latar pada acara multaqo yang digelar di salah satu Aula kawasan Malang ini. Sekitar 30an ulama dan tokoh masyarakat dari Kota Malang, Kota Batu, hingga para Da’i, Ustadz, dan guru ngaji dari lereng Gunung Kelud wilayah Kabupaten Malang seperti Kasembon, Ngantang, juga Pujon turut hadir dalam multaqo tersebut. Menurut panitia acara ini untuk merekatkan ukhuwah antar ulama dan bersama menyikapi berbagai persoalan aktual.
Gus Azizi dalam menyampaikan materi mengutip dan menampilkan puluhan pernyataan ulama mu’tabar berkenaan topik Khilafah dalam berbagai kitab mereka.
“Jangan khawatir kalau khilafah tegak karena justru dengan tegaknya khilafah maka: nilai tauhid, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai keadilan, dan nilai-nilai positif lainnya akan tegak pula. Dengan tegaknya Khilafah persatuan umat terjaga, Islam lebih berwibawa dan disegani”, imbuhnya.
Sementara Ust. Ahmad Agus, pengasuh Majelis Taklim Safinatun Najah Kota Batu yang juga alumni Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang dalam taushiyahnya mengutip Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41. Ust. Ahmad menjelaskan bahwa kerusakan-kerusakan linier dengan kemaksiatan yang dilakukan manusia. “Semakin banyak maksiat maka akan semakin banyak pula kerusakan-kerusakan terjadi. Sudah saatnya taubat nasional dengan kembali kepada syariat Allah SWT secara kaffah agar azab-Nya tidak ditimpakan kepada kita,” ungkapnya.
Adapun KH. Abdul Qoyum, pimpinan Majelis Ta’lim Pondok Bambu Al-Islam Kota Malang sekaligus Koordinator Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Malang Raya, dalam taushiyah-nya mengungkapkan bahwa dimanapun dan kapanpun kita harus menjalankan kewajiban berdakwah, dengan penuh keyakinan, keberanian, dan tidak takut pada ancaman.
“Kita tidak boleh hanya sholih (baik), tapi juga harus muslih (memperbaiki), yaitu memperbaiki dengan merujuk pada Al-Qur’an dan As-Sunnah karena dua perkara inilah yang akan membimbing kita ke surga-Nya. Mari terus memperbaiki agar Islam tetap terjaga lewat tegaknya Khilafah. Karena Khilafah itu produk Allah SWT sedangkan demokrasi itu produk sekuler Barat penjajah,” ungkapnya.
Multaqo Ulama yang berlangsung sore hingga pukul 22.30 ini nampak guyub penuh kekeluargaan. Pada masuk waktu sholat dilaksanakan solat fardhu berjamaah dan kultum yang disampaikan oleh Kyai Drs. Lukman Hakim (Pimpinan Majelis Ta’lim Tombo Ati dan Praktisi Ruqyah Syar’iyyah Malang), kemudian dilanjutkan santap malam bersama. []