Masa Depan Umat Islam Ada pada Kaum Intelektual Muslim
Mediaumat.news – Direktur HRS Center Abdul Chair Ramadhan mengatakan bahwa masa depan umat Islam ada pada peran kaum intelektual Muslim dalam menghadapi sekularisme dan neo-feodalisme (neo-imperialisme) di era neo-liberalisme saat ini.
“Peran kaum intelektual Muslim sangat dibutuhkan kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi dalam menghadapi, sekularisme dan neo-feodalisme (neo-imperialisme) di era neo-liberalisme saat ini,” ujarnya dalam Diskusi Tabloid Media Umat: Masa Depan Umat Lima Tahun ke Depan, Kamis (31/10/2019) di Gedung Joang, Jakarta.
Menurutnya, kehadiran intelektual Muslim sangat penting mengingat tantangan apakah umat Islam mampu melakukan hegemoni sosial atau sebaliknya? Ataukah realitas sosial di luar Islam yang melakukan hegemoni atas Islam? Tolok ukurnya adalah penerapan nilai-nilai syariat Islam dalam kultural dan struktural politik.
Abdul Chair melihat bagaimana masa depan Islam tidak lepas dari berbagai pengaruh perkembangan lingkungan, baik global maupun regional. Bahkan di era globalisasi neolibralisme peranan agama Islam semakin mendapatkan acaman dengan menguatnya paham sekularisme dari peguasa saat ini.
Maka dari itu, lanjutnya, kehadiran para intelektual Muslim bukan menjadi milik siapa-siapa, dia tidak ‘menjual diri’ pada pihak mana pun, namun dia ‘mewakafkan dirinya’ untuk kepentingan agama, bangsa dan negara.
Ia juga menjelaskan bahwa kaum intelektual Muslim yang konsisten sangat diperlukan sebagai agent of change dalam rangka mewujudkan transformasi menuju kemaslahatan berdasarkan nila-nilai syariat Islam. Sebagai agen perubahan, intelektual Muslim harus mampu mentransformasikannya dalam kehidupan sosial-keagamaan dan sekaligus dalam struktur politik.
“Maka dari itu dosa paling besar seorang intelektual adalah apabila ia tahu apa yang seharusnya dikatakan tetapi menghindari mengatakannya. Ia hendaknya jangan sekali-kali mau mengabdi kepada mereka yang berkuasa,” pungkasnya.
.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula pembicara lainnya yakni Prof. Dr. Suteki (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro) dan Muhammad Ismail Yusanto (Jubir HTI) serta keynote speaker Farid Wadjdi (Pimred Tabloid Media Umat).[] Ghifari