Negara-negara Barat Masih Menyimpan Pakistan Dalam Daftar Pendanaan Teroris
Setelah Barat menjajah seluruh dunia, disusul dengan penurunan kolonialisme, tetapi transformasinya menjadi apa yang disebut dengan neo-kolonialisme, di mana Barat terus menggunakan undang-undang dan lembaga-lembaga internasional untuk menjaga negara-negara non-Barat tetap di bawah tekanan.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa sebuah lembaga pengawas keuangan global membuat Pakistan masuk dalam daftar pendanaan terorisme pada hari Jum’at, tetapi memperingatkan Islamabad bahwa mereka hanya memiliki waktu hingga Februari untuk memperbaiki atau menghadapi tindakan internasional.
Gugus Tugas Aksi Keuangan (The Financial Action Task Force, FATF ) yang berbasis di Paris, yang berurusan dengan pencucian uang mengatakan prihatin bahwa Pakistan telah gagal menyelesaikan rencana aksi pertama pada batas waktu Januari dan kemudian batas waktu Mei-Oktober sekarang ini.
“FATF Pakistan sangat mendesak Pakistan untuk menyelesaikan rencana kerja sepenuhnya dengan cepat pada Februari 2020, jika tidak ada kemajuan yang substansial dan berkelanjutan yang dibuat di seluruh jajaran rencana kerjanya oleh pleno berikutnya, maka FATF akan mengambil tindakan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pakistan yang tengah dilanda krisis neraca pembayaran, yang memaksanya untuk meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF), telah menjanjikan serangkaian langkah untuk membendung pendanaan terorisme.
Lembaga-lembaga seperti FATF atau IMF sangat mahir menyembunyikan tujuan imperialis Barat di balik bahasa netral dan halus. Melihat dukungan Pakistan yang lemah dan tidak meyakinkan untuk kelompok-kelompok jihad kecil yang dipandang sebagai terorisme, sementara mereka sama sekali mengabaikan tren terorisme nyata Barat, dalam bentuk mengerahkan ratusan ribu tentara yang menciptakan pembunuhan dan perusakan yang tidak terdeskripsikan di negeri-negeri Muslim. Untuk itu, kaum Muslim harus menolak lembaga-lembaga internasional yang didirikan oleh Barat dan undang-undang internasional yang dibuat oleh Barat. Sebab dengan semua ini—in syaa Allah, dunia akan segera menyaksikan munculnya Khilafah ‘ala minhājin nubuwah yang akan menghadapi dan mengalahkan kolonialisme, serta memetakan jalan yang adil dan damai, yang tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi juga untuk seluruh umat manusia, seperti halnya yang dilakukan para khalifah sebelum munculnya imperialisme sekuler Barat yang jahat, di Barat (kantor berita HT, 24/10/2019).