Arahkan Wajah Anda ke Islam, Bukan ke Barat
Dalam pidato pembukaan Konferensi Duta Besar ke-11, Cavusoglu menekankan pada Inisiatif Asia Baru (Asia Anew Initiative), dengan mengatakan, “bahwa tujuan kami dengan Inisiatif Asia Baru, bukanlah pergeseran poros. Sekarang teman-teman kita kalangan Barat akan mulai mengeluh lagi dengan mengatakan: Apa yang terjadi? Apakah Turki tengah mengalami pergeseran poros dalam kebijakan luar negerinya? Apakah Turki membelakangi Barat sambil memalingkan wajahnya ke tempat lain? Lalu saya bertanya kepada Anda: Ketika tidak menjadi pergeseran poros dalam kebijakan luar negeri Anda, atau perubahan dalam diri Anda pada saat Anda pergi ke sana, lalu mengapa hal itu menjadi pergeseran poros pada saat Turki pergi ke sana?”
**** **** ****
Sementara pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu ini, dalam arti tertentu, sangat menyenangkan Barat, namun itu penuh dengan kemalangan bagi kita, umat Islam. Bagaimana tidak? Dalam pernyataan tersebut, ia mengumumkan persahabatan dengan orang-orang kafir yang diharamkan oleh Allah. Bahkan ia menjamin bahwa Turki akan terus mengikuti politik Barat, dan tidak akan berpaling dari Barat, tidak peduli dengan apa pun yang terjadi.
Siapa Barat yang Anda anggap sebagai teman? Apa perspektif politik Barat yang Anda gunakan sebagai dasar politik? Apa manfaat bagi kita dengan bergerak di poros penjajah Barat, terutama Amerika?
- Amerika bersama dengan Barat telah membantai sekitar dua juta kaum Muslim, dan meneror Irak dengan mengintervensinya hanya untuk mencapai tujuan eksploitasinya.
- Kaum kafir imperialis di bawah kepemimpinan Amerika, telah membantai ratusan ribu kaum Muslim tidak berdosa dengan menduduki Afghanistan, dalihnya adalah (kontra-terorisme) yang didasarkan pada narasi serangan 11 September, inilah potret Barat sebenarnya.
- Amerika dan para kolaboratornya, maka sesungguhnya merekalah yang tengah menjalankan politik di Suriah. Dengan demikian mereka yang membantai tanpa ampun, dan tengah mengarah pada pembantaian ribuan kaum Muslim.
- Perancis, yang disebut sebagai tempat lahirnya demokrasi, adalah pelaku pembantaian 1,5 juta rakyat Aljazair, di mana mereka juga tanpa ampun mengubah negara-negara Afrika menjadi pertumpahan darah, hanya karena ambisi kotornya dan eksploitasinya.
Inilah potret Barat dan tindakannya, di mana mereka tengah membanggakan para penguasa poros yang mereka kendalikan, serta mereka memastikan bahwa kebijakannya mereka patuhinya.
Seperti yang bisa kita lihat, bahwa catatan kriminal untuk politik berbasis demokrasi dan sekulerisme yang mengikuti poros Barat tidak bersih, dan sejauh ini, Barat, yang telah menduduki negeri-negeri kaum Muslim untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan stabil melalui demokrasi, tidak membawa apa pun selain darah, air mata, dan kekacauan di negeri-negeri tersebut.
Apa sudut pandang para penguasa negeri-negeri Muslim dengan memberikan jaminan bagi praktik politik dalam poros demokrasi dan sekularisme yang mengubah negara mereka menjadi air terjun darah, menghancurkan mereka di tanah mereka, dan tidak meninggalkan kepala di atas bahu, bukankah yang diderita para penguasa adalah “sindrom stockholm”? Dengan kata lain, “jatuh cinta pada algojo”?!
Jadi saya ingin bertanya, pandangan seperti apa yang mulai Barat berikan di pundak Anda? Bagaimana mungkin teroris Amerika dan kaum kafir imperialis, yang telah membantai jutaan kaum Muslim yang tidak bersalah, menjadi sekutu strategis Anda? Bagaimana mungkin negara yang telah mengubah Irak, Afghanistan, Suriah, dan negeri-negeri kaum Muslim lainnya menjadi kamar mandi darah demi kepentingan ambisi kotor dan eksploitasi, menjadi sekutu Anda?
Tidak diragukan lagi, bahwa algojo kaum Muslim adalah Barat dan demokrasinya, yang merupakan fitnah terbesar abad ini. Namun sayangnya umat Islam yang tinggal di negeri kuno ini, di mana syariah telah diterapkan selama bertahun-tahun, sekarang justru yang diterapkan demokrasi dan kekufuran, yang belum diakuinya dan didamaikan oleh sejarah. Namun, kemalangan yang sebenarnya adalah bahwa para penguasa yang dipilih dengan harapan mengembalikan Islam, yang mendapat dukungan dengan retorika Islam mereka, dan kadang-kadang berbicara dengan keras pada kaum kafir, yang sedang berupaya mempopulerkan Barat, dan peran serta demokrasi yang sangat diperlukan bagi kaum Muslim.
Seperti yang Anda ingat, bertahun-tahun yang lalu, ketika mantan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengunjungi Turki, ia mengatakan: “Operasi kami menggunakan pangkalan di Turki meningkat 25 persen dibandingkan dengan yang sebelumnya”. Bagaimana Anda bisa menjelaskan ketergantungan Anda kepada Barat, sementara mereka membantai saudara-saudara Anda dengan sarana yang telah Anda sediakan untuk mereka? Apakah kamu tidak merasa malu? Apakah ini tidak pernah mengganggu Anda, atau sama sekali tidak mengganggu Anda?!
Karena kaum kafir imperialis Barat, terutama Amerika, adalah mereka yang menyebabkan begitu banyak pertumpahan darah, serta begitu banyak penderitaan dan air mata, maka tinggalkan kebijakan Barat dan kagum padanya. Sebaliknya, ikuti politik yang bersumber dari akidah Islam. Akhiri kemitraan Anda dengan Amerika dan kaum kafir imperialis. Bahkan, usir mereka dari tanah, negara, dan pangkalan kami yang mereka gunakan seperti halaman belakangnya. Sebab Allah melarang untuk menjalin persahabatan dan kemitraan strategis dengan orang-orang kafir. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.” (TQS An-Nisa’ [4] : 44).
Akhirnya, alihkan wajah Anda dari Barat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan segera mengakhiri kerja sama politik, ekonomi dan militer. Carilah kemuliaan dengan mengikuti perintah-perintah Allah, bukan mengikuti kaum kafir. Sebab kekuatan sejati hanyalah milik Allah semata, Tuhan seluruh alam semesta. [Abdullah Imamoglu]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 16/08/2019.[]