Multaqa Ulama dan Tokoh Masyarakat Medan Perjuangan dan Sekitarnya, Kebuntuan Demokrasi Tanda Tegaknya Islam Semakin Dekat
Tepatnya 19 Juli 2019, telah terselenggara acara Multaqa Ulama dan Tokoh Medan Perjuangan dan sekitarnya dengan mengundang nara sumber para Ulama dan Tokoh Masyarakat Medan Perjuangan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari ulama, ustadz, tokoh masyarakat, pengusaha, guru serta mahasiswa dari berbagai daerah dan latar belakang.
Acara diawali dengan kalimatut taqdim yang diberikan oleh Bapak Chairulsyah Abu Fikran, MSi, Ketua Aliansi Peduli Umat, yang menyampaikan intinya tentang pupusnya harapan demokrasi sebagai jalan perubahan terbaik saat pesta demokrasi beberapa bulan lalu dan dilanjutkan dengan penanyangan video tentang banyaknya masalah di PEMILU beberapa waktu lalu.
Lalu dilanjut dengan pengantar diskusi oleh Bapak Fachrozi, ST sebagai Pengamat Media yang menggambarkan fakta kebobrokan demokrasi yang bisa dilihat dari dugaan kebobrokan pemilu tahun ini yang nyata- nyata tidak bisa menjadi harapan umat untuk menerapkan Islam kaffah, lalu Buya Yahya Zakaria yang merupakan Ulama’ dari Pesantren Islamic Centre SUMUT menyampaikan pengantar diskusi yang berintisari bahwa jikalau Nabi Muhammad SAW ikut pemilu dalam sistem sekarang ini maka kemungkinan beliau bisa kalah karena rusaknya sistem ini.
Berikutnya saat masuk di sesi diskusi Bapak Ir. Tuful Zuchri Siregar, MM selaku Dosen USU, Pengusaha dan Konsultan Rumah Sakit, menyampaikan bahwa pemilu tahun ini sangat menyakitkan umat dan memang jalan untuk tegaknya Islam sudah semakin dekat.
Diskusi yang dipimpin oleh da’i pedalaman Tanah Karo Ustadz Roshin Abdurrahman ini, ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan Ustad Roshin Abdurrahman, jikalau kebuntuan demokrasi semakin nyata dengan munculnya banyak fakta- fakta seperti dugaan kecurangan pemilu, politik uang di sistem demokrasi dll dan tegaknya Islam kaffah juga semakin nyata dengan semakin santer terdengarnya ide khilafah di tengah umat dan umat sudah menjadikannya sebagai harapan hakiki sebagai jalan perubahan.
Akhirnya acara ditutup oleh Ustadz Al Hafidz Ahmad Nadhira sebagai pengurus FPI Medan Timur dengan doa.[]
Sumber: shautululama.co