Bendera Tauhid Itu, Sungguh Layak Kalian Kibarkan Wahai Para Pemuda Muslim!

 Bendera Tauhid Itu, Sungguh Layak Kalian Kibarkan Wahai Para Pemuda Muslim!

Oleh: Taufik S. Permana

Viral foto pengibar bendera tauhid oleh adik-adik MAN 1 Sukabumi yang ditanggapi sinisme oleh para pembencinya. Para siswa tersebut tampak gagah dan bangga dengan identitas keIslamannya, di tengah pelecehan terhadap Islam kesekian kalinya … Islam, ummatnya dan simbol-simbolnya dihinakan oleh mereka yang memusuhinya.

Maka kami ingatkan panji Rasulullah saw (ar Rayah), yakni bendera yang dibawa saat peperangan, berwarna hitam, berbentuk kotak, terbuat dari kain, dan bertuliskan kalimat Laa Ilaha Illa al-Allah Mohammad Rasulullah.  Adapun bendera kenegaraan berwarna putih. Ini adalah identitas kami, umat Islam!

Dari Ibnu ‘Abbas ra dituturkan bahwasanya ia berkata:

Raayahnya (panji) Rasul saw berwarna hitam, sedangkan benderanya (liwa’nya) berwarna putih”.

 Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwasanya ia berkata:

Panji Nabi saw terbuat dari beludru berwarna hitam, dan berada di tangan ‘Aisyah ra; sedangkan liwa’nya berwarna putih”.

Imam al-‘Iraqiy mencantumkan sebuah riwayat di dalam kitabnya, Tharh at-Tatsriib Syarh at-Taqriib, “Dari Yunus bin ‘Ubaidah, maula Muhammad al-Qasim, ia berkata:

“Muhammad bin al-Qasim telah mengutusku untuk menanyakan tentang panji Rasulullah saw kepada Bara’ bin ‘Azib. Beliau menjawab, “Panji Rasulullah berwarna hitam, berbentuk persegi empat, terbuat dari kain wool”.

Dari Harits bin Hisaan diriwayatkan bahwasanya ia berkata:

“Ketika aku sampai di Madinah, aku melihat Rasulullah saw berdiri di atas mimbar, sedangkan Bilal berada di sampingnya, menyandang sebilah pedang. Panjinya berwarna hitam. Aku bertanya, ‘Apa ini’.  Para sahabat menjawab, ‘Ini adalah ‘Amru bin al-Ash yang baru pulang dari medan perang”.

Imam al-Munawiy menyatakan dalam kitabnya Faidl al-Qadiir, ‘Imam Tirmidziy meriwayatkan di dalam al-‘Ilal dari Bara’ dari jalur lain dengan redaksi:

“Panji Rasulullah saw berwarna hitam, berbentuk persegi empat, dan terbuat dari kain wool”.

Imam Thabaraniy menuturkan sebuah riwayat dari Ibnu ‘Abbas ra, bahwasanya ia berkata:

“Panji (raayah) Rasulullah saw berwarna hitam, sedangkan benderanya (liwa’) berwarna putih, dan tertulis di dalamnya kalimat Laa Ilaha Illa al-Allah Mohammad Rasulullah”. Hadits ini tidak diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra kecuali dengan isnad ini.  Hayyan bin ‘Ubaidillah menyendiri].

Al-Kattaaniy berkata:

‘Hadits ini juga terdapat dalam musnad Imam Ahmad dan  Tirmidzi dari Ibnu ‘Abbas. Riwayat senada juga dituturkan oleh Imam Thabarani dari Buraidah al-Aslami, dan Ibnu ‘Adiy dari Abu Hurairah.

Walhasil, al liwa dan ar royah sebagai tanda persamaan pendapat umat Islam (ijtima’u kalimatil muslimin) dan juga sebagai tanda persatuan hati mereka (ittihadu qulub), layak dikibarkan oleh seluruh kaum muslimin, Baik tua maupun muda. Ini identitas kita semua.[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *