Haram Mendiamkan Kedzaliman
Selasa 16 April sejumlah ulama ahlu sunnah wal jama’ah di Gresik telah berkumpul pada acara multaqa ulama yang dihadiri oleh Kyai Imam Subahar, Kyai Muhammad Arif al Amin, Kyai Irvan Abu Jundi selaku pemateri, serta sejumlah ulama lainnya guna membahas kepemimpinan dalam pandangan islam.
Selaku pemateri pertama, Kyai Imam Subahar menyampaikan materi enam perkara yang harus diwaspadai.
أَخَافُ عَلَيْكُمْ سِتًّا : إِمَارَةَ السُّفَهَاءِ وَ سَفْكَ الدَّمِ وَ بَيْعَ الْحُكْمِ وَ قَطِيْعَةَ الرَّحْمِ وَ نَشْوًا يَتَّخِذُوْنَ الْقُرْآنَ مَزَامِيْرَ وَ كَثْرَةَ الشُّرَطِ
“Aku mengkhawatir atas kalian enam perkara: imarah sufaha (orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin), menumpahkan darah, jual beli hukum, memutuskan silaturahim, anak-anak muda yang menjadikan Alquran sebagai seruling-seruling, dan banyaknya algojo (yang zalim).” (HR. Ath Thabrani).
Enam perkara harus diperhatikan jangan sampai umat lalai dalam menentukan pemimpin, jangan sampai memilih pemimpin yang bodoh serta dzalim.
Dalam hadits lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan siapa yang dimaksud dengan imarah sufaha, beliau bersabda kepada Ka’ab bin ‘Ujrah
أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ قَالَ وَمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ قَالَ أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِي لَا يَقْتَدُونَ بِهَدْيِي وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي
“Semoga Allah melindungimu dari imarah sufaha.” Ia berkata, “Siapakah imarah sufaha itu?” Beliau bersabda, “Yaitu pemimpin-pemimpin yang akan datang setelahku. Mereka tidak mau mengambil petunjukku, dan tidak mau mengambil sunnahku. Barangsiapa yang membenarkan kedustaan dan membantu kedzaliman mereka, maka ia bukan dari golonganku dan aku bukan dari mereka, dan mereka tidak akan singgah di telaga haudlku. Dan barang siapa yang tidak membenarkan kedustaan mereka dan tidak membantu kedzalimannya, maka merekalah golonganku dan aku dari golongan mereka, dan mereka akan singgah di telaga haudlku.” (HR. Ahmad)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhawatirkan adanya imarah sufaha, karena mereka tidak mau mengambil petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peraturan, sehingga hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dikesampingkan. Akibatnya, rusaklah kehidupan, padahal hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah kehidupan untuk semua manusia.
Selanjutnya sebagai pemateri kedua Kyai Irfan Abu Jundi menyampaikan Kutipشى Surat An Nisa 59 :
Ketaatan pada pemimpin adalah bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
Maka kita hanya taat kepada pemimpin yang memerintah dengan syariah Islam. Karena dengan Islamlah akan datang keadilan.
Jika ada pemimpin tidak menjadikan Islam sebagai aturan, masih pula melindungi penista agama, membubarkan ormas Islam, penegakan hukumnya tebang pilih, ini pemimpin dzalim!!
Selanjutnya sebagai pemateri terakhir KH Muhammad Arif al Amin menyampaikan materi haram memilih pemimpin dzalim!
Turut menghadiri sejumlah ulama diantaranya adalah Kyai Yugo Triawanto, Kyai Slamet Budiono, Kyai Hilmi Jundullah, Kyai Akbar Hidayatullah, Kyai Sutrisno, Kyai Edi Kustri, Kyai Miseri, Kyai Kasrohim, Kyai Imron, Kyai Wasis, Kyai Siswoyo, Kyai Nanang Lutfi, Kyai Saswito, Kyai Ervan Prasetyo, dll (red)
Sumber: shautululama.co