330 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual, Siyasah Institute: Mengulang Skandal Moral Gereja
Mediumat.news – Laporan penyelidikan Komisi Independen untuk Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE), pada Selasa (5/10), yang menyebut sekitar 330 ribu anak jadi korban pelecehan seksual Gereja Katolik Prancis dinilai mengulang skandal moral di lingkungan gereja.
“Kejadian ini sebenarnya mengulangi berbagai skandal moral di lingkungan para tokoh Nasrani,” tutur Peneliti Siyasah Institute Iwan Januar kepada Mediaumat.news, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, sudah banyak investigasi dan penelitian yang menunjukkan kebobrokan moral di lingkungan gereja, termasuk di Vatikan. “Misalnya buku In the Closet of Vatican yang ditulis Frederic Martel menyebutkan 80 persen pastur ternyata gay. Ada lagi buku Sex, Crime and the Era Catholic Scandal tulisan Michael D’Antonio. Dan masih banyak lagi buku yang mengupas skandal gereja,” ujarnya.
Iwan mengatakan, penyebab pelecehan seksual ini adalah kegagalan agama Nasrani dan para tokohnya membendung degradasi moral yang masif di lingkungan mereka sendiri. “Kalau membaca buku-buku itu, kejahatan besar seperti ini bisa jadi terjadi terstruktur dan sistematis,” ungkapnya.
Ia menilai liberalisasi di Prancis sudah sangat akut. “Jelas berkorelasi antara budaya liberal di Eropa, khususnya Prancis, dengan kejahatan seksual di lingkungan gereja. Ditambah lagi, kejahatan besar seperti itu kemungkinan melibatkan jaringan yang besar dan kuat,” bebernya.
Iwan menilai, pelajaran penting dari kasus ini adalah bila agama sebatas urusan moral dan spiritual takkan bisa membendung gedoran ideologi kapitalisme-liberalisme yang merusak. Karenanya bagi umat Muslim, Iwan mengingatkan agar memeluk Islam secara kaffah bukan hanya sekadar ajaran akhlak dan ibadah.
“Itu takkan cukup menyelamatkan umat dari serangan kapitalisme-liberalisme. Islam harus ditegakkan sebagai ideologi secara total, akhlak, ibadah, muamalah, pidana dan politik,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it