25 Tahun Kenangan yang Menyakitkan di Srebrenica: Motivasi untuk Tidak Berpaling dari Seruan Penegakan Kembali Khilafah Perisai Sejati Kita dan Bukan PBB
Berita:
Saat memberikan penghormatan kepada ribuan pria dan lelaki Muslim terutama yang dibunuh secara brutal dalam pembantaian di bulan Juli 1995 selama perang Balkan, António Guterres berjanji mereka tidak akan pernah dilupakan. Dia mengatakan, “Seperempat abad yang lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan komunitas internasional telah mengecewakan rakyat Srebrenica. Seperti yang dikatakan mantan Sekretaris Jenderal Kofi Annan, kegagalan ini akan ‘menghantui sejarah kita selamanya.” Selain itu, dia menyatakan, “Menghadapi masa lalu itu adalah langkah penting untuk membangun kembali kepercayaan.” (news.un.org/en, 9 Juli 2020)
Komentar:
Sekali lagi kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terlibat dalam melakukan hubungan masyarakat dengan melakukan sekedar lip service atas kejahatan paling keji yang dilakukan terhadap umat Islam atas nama apa yang disebut sebagai tentara penjaga perdamaian PBB. Memang, tindakannya ada pada jejak para pendahulunya yang telah menyempurnakan seni penyamaran sebagai duta perdamaian global. Pada kenyataannya mereka adalah bagian dari tatanan kapitalis sekuler global yang bertekad untuk memastikan tumpahnya darah umat Islam, kehormatan dan martabat mereka diabaikan dengan dalih memerangi terorisme, Islam radikal, dan Muslim ekstremis! PBB tetap menjadi alat kolonial yang melayani tatanan kapitalis sekuler!
Belum hilang dari ingatan kita bahwa di bawah kepemimpinan Sekjen PBB saat ini, rencana busuk dan penganiayaan terhadap umat Islam telah mencapai puncaknya di seluruh penjuru dunia. Sebagai contoh, rezim China telah mendatangkan malapetaka kepada jutaan saudara dan saudari Muslim Uyghur kami dengan menempatkan mereka di kamp-kamp konsentrasi yang tidak manusiawi dan mengindoktrinasi mereka dengan budaya jahat komunisme dengan dalih memerangi terorisme, ekstremisme, dan separatisme! Rezim India yang membenci kaum Muslim telah mencabut Pasal 370 pada tanggal 5 Agustus 2019 hingga menyebabkan lebih banyak penindasan terhadap kaum Muslim Kashmir! Selain itu, dia mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaraan (Amandemen) pada tanggal 11 Desember 2019 untuk lebih mendelegitimasi, mendiskriminasi dan menyiksa kaum Muslim pada umumnya yang tinggal di India! Konflik, perang, dan pembantaian yang dipengaruhi oleh penjajah Barat telah menghancurkan negara-negara Muslim dari mulai Yaman, Libya, Somalia, Afghanistan, wilayah Sahel, Suriah, Palestina, hingga Myanmar (Muslim Rohingya) dll. Hal ini terus berlangsung hingga sekarang di bawah pengawasan PBB!
Harapan dan kepercayaan kami terletak pada pendirian kembali Khilafah yang berjalan di atas metode Kenabian. Hanya dengan Khilafah-lah kita umat Islam akan mengalami kedamaian sejati, ketenangan dan kemakmuran. Karena martabat dan kehormatan kita akan dilindungi oleh pemimpin sejati, seorang Khalifah yang akan menjadi pelindung kita dan perisai terhadap intrik-intrik jahat yang dipelopori oleh para pengikut setan yang dipimpin oleh Amerika pada saat ini dan sekutunya yang memperjuangkan ideologi kapitalis sekuler mereka yang cacat dan sistim mereka yang kotor serta beracun seperti demokrasi, kolonialisme, nilai-nilai liberal, riba dan sistem ekonomi berbasis perpajakan di antara kejahatan lainnya. Memang, “Imam (Khalifah) adalah perisai, di belakangnya Anda berperang dan berlindung.”
Motivasi kami pada siang dan malam hari adalah untuk mencari keridhoan Allah Swt. Rasulullah (Saw) bersabda:
“…Kemudian akan ada kekuasaan zalim; ia ada atas kehendak-Nya dan akan diangkat atas kehendak-Nya. Kemudian akan ada kekuasaan diktator; ia ada atas kehendak-Nya dan akan diangkat atas kehendak-Nya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti jalan kenabian. Lalu Nabi diam. [HR Ahmad]
Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh Ali Nassoro Ali
Anggota Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir