2,3 Juta Warga Gaza Kelaparan, Pengamat: Memalukan bagi Penguasa Negeri Muslim
Mediaumat.info – Sebagaimana seruan Hizbut Tahrir (HT) soal Palestina, terungkapnya laporan PBB baru-baru ini mengenai kelaparan 2,3 juta warga Gaza, Palestina, akibat kebiadaban entitas penjajah Yahudi, dinilai menjadi hal yang memalukan bagi para penguasa negeri Muslim.
“Apa yang terjadi di Palestina sekarang sesungguhnya satu hal yang memalukan bagi penguasa-penguasa negeri-negeri Islam, negeri kaum Muslimin,” ujar Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi kepada media-umat.info, Sabtu (19/10/2024).
Padahal, sambungnya, berbagai kejahatan yang dilakukan entitas penjajah Yahudi selama ini terpampang jelas di depan mata mereka.
“Mereka menyaksikan kejahatan Yahudi di depan mata mereka, menghancurkan rumah-rumah, mengejar para pejuang perlawanan dan membunuh mereka di bawah dan di atas tanah,” ungkap Farid, seputar kejahatan lainnya.
Bahkan kejahatan dimaksud, sebagaimana diberitakan bbc.com (27/9) merambah ke pinggiran kota hingga meluas ke Lebanon. Dilaporkan, selain hampir 800 orang tewas, lebih dari 30.000 orang meninggalkan Lebanon menuju Suriah selama tiga hari terakhir.
Karenanya, penting bagi umat untuk melihat dan memahami kembali seruan Hizbut Tahrir (HT) terkait persoalan Palestina ini. “Ini semakin menegaskan kepada kita, perlunya kita memahami dan terus menyebarluaskan seruan Hizbut Tahrir untuk masalah persoalan Palestina,” tandasnya.
Dalam hal ini, sambungnya, HT telah mengeluarkan pernyataan pers pada pada tanggal 29 September 2024, dengan judul Wahai Para Penguasa di Negeri Kaum Muslimin, Tidakkah Anda Malu, Tidakkah Anda Takut akan Kehinaan Dunia dan Azab Akhirat, Tidakkah Anda Berpikir?
Maka itu, masih di dalam pernyataan pers tersebut, HT mempertanyakan sekaligus mengecam sikap penguasa negeri Islam yang tidak menggerakkan pasukannya melawan kejahatan entitas penjajah Yahudi telah melampaui batas.
“Hizbut Tahrir juga mengecam sikap penguasa negeri Islam yang justru mengawasi tentara-tentara mereka agar tetap diam di barak-barak mereka, tidak bergerak melawan Yahudi,” sebutnya.
“Bahkan siapa pun yang menyerukan pengiriman tentara itu dianggap kriminal,” imbuhnya, menyayangkan.
Tak Ada Tindakan Nyata
Menurut HT, kata Farid lebih lanjut, faktor yang membuat penjajah berani hingga saat ini adalah karena mereka melihat dan meyakini tidak akan ada tindakan atau perlawanan nyata yang berarti dari negara-negara Arab.
Sebutlah Iran yang dielu-elukan berperan sebagai pahlawan, pun tidak melakukan pembelaan terhadap partai mereka di Lebanon saat diserang oleh penjajah Yahudi.
Karena itu pula, seruan yang membangkitkan persatuan kaum Muslim untuk melawan entitas penjajah Yahudi ini sangatlah penting. “Seruan Hizbut Tahrir yang membangkitkan kaum Muslimin untuk bersatu melawan Yahudi sangat penting,” tandasnya.
Untuk dipahami bersama, jelas Farid, jika entitas penjajah Yahudi berperang dengan segenap tentara kaum Muslim, yang tentunya di bawah panji persatuan umat Islam, bisa dipastikan para penjajah bakal berbalik arah (melarikan diri).
Maknanya, beber Farid, entitas penjajah Yahudi bukanlah ahli perang tetapi tak lebih dari sekadar pengecut. Perkara ini termaktub di dalam QS Ali Imran: 111, yang artinya: “Mereka sekali-kali tidak akan membuat mudharat kepada Anda selain dari gangguan-gangguan, celaan saja”.
Berdasarkan firman Allah SWT inilah, umat terutama para panglima perang di negeri-negeri Muslim harus memiliki keyakinan untuk bergerak, sehingga Dia pun bakal membantu untuk kemenangan umat Islam.
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,” demikian bunyi QS at-Taubah: 14.
“Maka apa yang disampaikan oleh Hizbut Tahrir, maka bersegeralah wahai tentara untuk menolong saudara-saudara Anda,” pungkas Farid. [] Zainul Krian
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat