Mediaumat.news – Di penjaranya 168 Muslim Rohingya karena dianggap tinggal di India di kota Jammu secara ilegal dinilai Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi sebagai bentuk ketidakpedulian komunitas dunia terhadap Muslim Rohingya.
“Ini merupakan bentuk ketidakpedulian komunitas dunia terhadap apa yang menimpa Muslim Rohingya,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Rabu (17/3/2021).
Farid menilai, ketidakpedulian itu diperparah oleh sikap penguasa-penguasa negeri Islam sendiri. “Alih-alih mereka memperhatikan pengungsi Rohingya yang harus melarikan diri dari negeri mereka. Yang terjadi malah sebaliknya,” ujarnya.
Ia mencontohkan Bangladesh yang justru banyak mempersoalkan dengan mengusir dan mengisolasi Muslim Rohingya di satu pulau yang sering terkena banjir dan tidak layak untuk dihuni. “Padahal Bangladesh harusnya sebagai sesama negara Muslim itu memperhatikan Muslim Rohingya ini,” ungkapnya.
Namun, ia menilai sebenarnya apa yang dilakukan oleh kaum Muslimin ini sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh pemerintahnya. “Kalau pemerintahnya cenderung lebih mempersoalkan pengungsi Muslim Rohingya ini tapi kaum Muslimin sendiri lebih memilih untuk menampung dan memenuhi hak-hak mereka sebagai kaum Muslimin,” ujarnya.
Menurutnya, hal yang sama terlihat di Aceh ketika rakyat Aceh menyambut Muslim Rohingya yang menjadi pengungsi. “Berbeda halnya dengan sikap penguasa yang cenderung tidak mempedulikan Muslim Rohingya ini,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it