14 Koruptor Menangkan PK, Direktur Pamong Institute: Negara Ini Secara Sistemik Sudah Sakit

Mediaumat.news – Terkait laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut ‘14 koruptor mendapat pengurangan masa hukuman lewat upaya hukum di tingkat Peninjauan Kembali (PK) selama 2020’, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky mengatakan negara ini secara sistemik sudah sakit.
“Kalau sudah seperti itu, memang secara sistemik negara ini sudah sakit, ujarnya kepada Mediaumat.news, Selasa (23/3/2021).
Selain itu, menurut Wahyudi, Perpu Nomor 1 Tahun 2020 yang kemudian disahkan menjadi undang-undang itu memberikan peluang untuk terjadinya korupsi kebijakan sehingga memperkuat bukti memang secara sistemik negara ini sudah sakit.
Sebab, lanjut Wahyudi, dalam UU tersebut setiap pejabat negara yang mengambil kebijakan dan terjadi kehilangan uang negara dianggap tidak menjadi kerugian negara. Kemudian pejabat yang melanggar kebijakan tersebut tidak bisa dipidanakan, dan bahkan secara administratif tidak bisa di-PTUN-kan.
Wahyudi juga menilai, korupsi di Indonesia itu terjadi pada tiga level. Pertama, korupsi yang dilakukan oleh individu atau oknum. Hal ini biasanya dilakukan oleh satu orang dan frekuensinya jarang sekali.
Kedua, korupsi di level politisi. Ia menyebut ini sudah menjadi budaya politisi partai. Indikasinya adalah sering terjadi, pelakunya beda-beda atau variatif dan berasal dari banyak kelompok atau partai politik.
“Kita lihat sajalah, menterinya ada yang dari Gerinda tertangkap yang Menteri Kelautan, kebetulan yang Mensos ini dari PDIP, sebelum-sebelumnya dari Golkar kan juga ada gitu, Demokrat juga ada, yang lain juga ada,” bebernya.
Ketiga, korupsi yang terjadi di pihak eksekutif. Di antaranya menteri, kepala daerah, aparat penegak hukum, dan bahkan benteng terakhir hukum di Indonesia yaitu Mahkamah Konstitusi (MK) juga pernah tersangkut korupsi.
“Kalau kita lihat hampir semua lini lembaga negara menyumbang perilaku korupsi, jadi bukan hanya menjadi budaya korupsi tetapi sudah menjadi sistemik,” pungkasnya.[] Agung Sumartono
1 Comment
kapan kah ummat islam maju bersama sedangkan semua nya sudah benar2 hancur,
tidak akan ada rasa puas pada org dzolim dan seterus nya akan dzolim krn kedzoliman visi misi penguasa saat ini dalam demokrasi,